PT Dirgantara Indonesia (DI) mengirimkan badan (fuselage) yang kelima untuk helikopter H225/H225M Airbus di Prancis. Helikopter H225/H225M yang sebelumnya dikenal dengan nama EC225/EC725 merupakan helikopter generasi baru dari helikopter NAS332 Super Puma.
Manager Program MK II Airbus Helicopter, Yulianto Soekarno mengatakan, komponen terasembeli yang kelima yang mana 'upper' dan 'lower' badan helikopter H225/H225M (Military) yang telah terintegrasi.
Pengiriman badan helikopter H225/H225M merupakan pengiriman ke kelima dari total sebanyak 125 unit yang harus dikirimkan oleh PT DI hingga akhir kontrak di tahun 2025.
Sejak tahun 2008 lalu, Eurocopter yang saat ini dikenal dengan Airbus Helicopter telah mempercayakan PT DI sebagai mitra pengembangan produksi badan ekor helikopter.
Sesuai dengan rencana, PT DI akan memasok 125 badan dan 125 ekor untuk helikopter H225/H225M dalam jangka waktu antara 10-16 tahun.
Sebelum mampu menyerahkan badan helikopter H225/H225M secara terasembli, PT DI sudah menyerahkan 45 unit ekor, 10 unit upper fuselage dan 4 unit fuselages (badan).
"PT DI telah sanggup mengerjakan pesanan fuselage terintegrasi dalam jangka waktu enam minggu," katanya seperti ditulis Antara Bandung, Minggu (7/2).
Dalam jangka waktu 1,5 bulan, PT DI mampu mengirimkan satu fuselage terintegrasi ke Perancis.
"PT DI mampu bukan hanya merakit saja, PT DI mampu membuat dari raw material sampai barang jadi," kata Yulianto.
Proses awal dimulai dari kawasan produksi (KP) II PT DI ketika raw material dibentuk menjadi single part di Divisi Detail Part Manufacture Direktorat Produksi. Masih di kawasan yang sama juga dibuat komponen oleh bagian Machining yang kedua proses tersebut akan di assembly di hanggar final assembly helikopter H225/H225M Kawasan Produksi (KP) IV PT DI.
Sedangkan karyawan PT DI yang menangani pengerjaan komponen H225/H225M ini terdiri dari 220 orang dengan latar pendidikan, S1, D3 dan SMK dan 80 persennya adalah tenaga-tenaga muda.
Pihak Airbus Helicopter juga telah menempatkan personelnya di PT DI Bandung sejak program pengembangan ini dimulai.
"Nilai kontrak dari Airbus Helicopter yang sudah dipegang oleh PT DI untuk komponen-komponen H225/H225M adalah USD 45 juta," katanya.
PT DI merupakan salah satu pemasok komponen H225/H225M disamping beberapa perusahaan dari Spanyol dan Timur Tengah. Komponen dari PT DI memang sudah sangat ditunggu oleh Airbus Helicopter dan PT DI harus mampu menjadi pemasok komponen kelas dunia. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 08 Februari 2016
PT. DI Kirimkan Bodi Helikopter H225/H225M Ke 5 dari 125 unit Pesanan Airbus
Label:
Helikopter,
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
PT DI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar