Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar hati-hati terhadap gerakan dari kelompok-kelompok yang tidak terkait dengan Pemilu 2014 mendatang.
Gerakan-gerakan dari kelompok-kelompok itu bisa mengacaukan negara yang berujung pada penderitaan rakyat.
"Pelaku-pelakunya kebetulan yang sedang menjadi pembicaraan hangat di arena politik sekarang ini. Tidak sama dengan pelaku politik untuk pemilu tahun depan. Hal begini sangat bisa akan terjadi sampai Pemilu 2014 mendatang selesai," kata SBY saat membuka rapat terbatas (Ratas) di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (21/3).
SBY tidak menyebut secara detail kelompok-kelompok mana yang dimaksud. Dia hanya tegaskan kelompok-kelompok itu ada dan sedang dibicarakan akhir-akhir ini.
Kelompok-kelompok itu tidak terkait dengan persiapan pemilu. Dia mengelompokan mereka dalam kelompok yang membuat ketegangan politik (political tension).
Kuat dugaan, pernyataan SBY ini menunjuk ke kelompok masyarakat yang bergabung dalam Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).
Kelompok ini akan mengadakan aksi demonstrasi besar-besaran pada tanggal 25 Maret mendatang. Mereka disebut-sebut berencana lakukan kudeta terhadap pemerintahan sekarang. SBY pun telah mengeluarkan pernyataan beberapa waktu lalu bahwa ada kelompok yang menggulingkan pemerintahan.
Mereka yang bergabung dalam kelompok MKRI adalah mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhi Massardi, aktivis perempuan Ratna Sarumpaet, dan sejumlah tokoh lainnya.
SBY mengemukakan, kelompok-kelompok ini berada satu sisi untuk meningkatkan tensi politik menjelang Pemilu 2014. Di sisi lain adalah kelompok-kelompok yang terkait atau punya kepentingan dengan Pemilu 2014.
Kelompok kedua ini, mulai panas atau bergerak sejak tahun 2013 ini yang merupakan tahun politik, hingga selesai pemilu.
"Kalau saudara tekun mengamati perkembangan dan dinamika perpolitikan di negeri kita, kita akan segera merasakan bahwa ada dua arena sebetulnya. Ada dua dimensi yang bisa saling kait mengait,” katanya.
Arena pertama adalah eskalasi meningkatnya suhu politik berkaitan dengan pemilu. Hampir pasti terjadi. Sebagaimana yang terjadi tahun 2003-2004, dan juga 2008-2009, hampir pasti akan terjadi.
"Makin dekat dengan masa pemilu makin eskalatif masa politik kita. Kita harus bersiap,” katanya.
Dia berharap gerakan-gerakan itu tidak merugikan rakyat. Dia meminta para menterinya agar mampu menghadapi gerakan-gerakan itu, sekaligus mengelolanya agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Para menteri harus lebih dekat ke rakyat sehingga ketika gerakan-gerakan itu memanas, mereka dapat dukungan dari rakyat.
"Tidak berlebihan kiranya kalau saya mengingatkan sungguh pun politik kita akan makin menghangat dan memanas dan eskalatif, tapi jangan pernah kita berhenti. Jangan pernah kita lalai untuk menjalankan tugas-tugas kita, utamanya mengelola pertanian. Rakyat, bagaimana pun manakala kebutuhan sehari-harinya bisa dicukupi dan manakala ekonomi kita dapat kita kelola dengan baik, maka rakyat akan menjadi benteng di negeri kita ini menghadapi dinamika dan situasi politik seperti apapun," tegasnya.
Sumber : Suara Pembaharuan
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 22 Maret 2013
Presiden Ingatkan Ada Kelompok Yang Mengacaukan Negara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar