Komando Daerah Militer (Kodam) IV/ Diponegoro membantah informasi yang beredar adanya intimidasi dalam proses peradilan kasus penyerangan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses persidangan kasus yang melibatkan oknum Kopassus tersebut, tidak ada intimidasi dari pihak manapun.
"Terkait adanya kabar SMS intimidasi, saya tidak bisa komentar.SMS itu bisa datang dari siapa saja. TNI sudah berkomitmen untuk terbuka dalam proses peradilan kasus penyerangan Lapas Cebongan ini. TNI sudah membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk melihat langsung persidangan," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Kolonel Arh Ramses L Tobing, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/7).
Menurutnya, dalam proses persidangan tersebut,TNI juga terbuka dan mengajak wartawan untuk ikut mengawalnya sehingga prosesnya dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. TNI juga tidak pernah mengoordinir massa untuk melakukan aksi dukungan terhadap Kopassus saat digelar sidang kasus penyerangan lapas Cebongan. Demikian pula pengondisian dari TNI terhadap ormas atau kelompok masyarakat tertentu untuk memberikan dukungan kepada para tersangka.
"Perlu diketahui, reaksi masyarakat sudah muncul jauh sebelum persidangan Cebongan digelar," ungkapnya. Dalam proses ini, TNI menghendaki semua proses hukum atas kasus ini berjalan sesuai dengan hukum acara yang berlaku. Keadilan harus dimenangkan, adil bagi korban, adil bagi pelaku, dan adil bagi masyarakat. (KJ)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 11 Juli 2013
Kodam IV Kembali Tegaskan Tidak Ada Intimidasi Proses Hukum Kasus Cebongan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar