TNI AD menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk pengembangan rudal jarak jauh dan pesawat tanpa awak.
Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan antara Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman dan Kepala LAPAN Bambang S Tejasukma di Aula serbaguna Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa.
MoU dibuat terkait perjanjian kerja sama antara Direktorat Topografi Angkatan Darat dengan LAPAN tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan.
"Beberapa kemampuan LAPAN nanti akan kita manfaatkan untuk kepentingan TNI AD," kata KSAD Budiman.
Hal itu meliputi teknologi penerbangan roket, satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, sains atmosfir dan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) pesawat tanpa awak untuk melakukan pengintaian dan memonitor untuk mendukung program pembangunan pertahanan negara. Untuk kerja sama dengan LAPAN ini TNI AD mengeluarkan anggaran Rp3,5 miliar.
Ia menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki LAPAN dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, geospacial inteligent, monitoring pengamanan wilayah.
"Kami akan melakukan pemantauan melalui satelit untuk menjaga wilayah perbatasan," ucapnya.
Untuk teknologi roket, LAPAN membantu pengembangan missile jarak jauh.
Budiman juga mengatakan keahlian LAPAN ini juga dapat mendukung TNI dalam tugas operasi seperti SAR, penanggulangan bencana alam, terorisme, dan sebagainya.
Kepala LAPAN, Bambang S Tejasukma, mengatakan kerja sama dengan TNI AD akan fokus pada pengembangan metoda dan membuat prototipe, yang diproduksi oleh perusahaan yang bergerak di industri pertahanan.
"Lapan tetap bekerja sama dengan industri untuk membangun kompetensi industri tersebut dalam melayani Angkatan Darat," katanya.
Ia mencontohkan, perusahaan di industri pertahanan yang biasa bekerja sama dengan TNI antara lain PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.
Selain bekerja sama dengan TNI AD, LAPAN juga telah bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Bahkan, ke depan LAPAN tengah menyusun kerja sama dengan TNI Angkatan Udara dalam pengembangan teknologi kedirgantaraan. (Investor)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 22 Januari 2014
TNI AD dan Lapan Kembangkan Pesawat Tanpa Awak dan Rudal Jarak Jauh
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
RISET,
Roket,
Rudal,
TNI AD
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar