Sebanyak 12 warga negara Indonesia (WNI), dikabarkan ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia.
Dua belas WNI tersebut, ditangkap karena diduga masuk menjadi anggota teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) cabang Malaysia dan akan berangkat ke Suriah.
Menurut informasi yang dihimpun Surya (Tribunnews.com Network), 12 WNI itu adalah MSS asal Kabupaten Magetan; MZA asal Kabupaten Magetan; HA asal Surabaya; dan, NAR asal Sampang (suami sudah ada di Turki).
Selanjutnya, RSM asal Lamongan; W asal Surabaya; LMF asal Surabaya (istri HA); MAB asal Sampang; AB asal Surabaya; FAA asal Blitar; ABM asal Surabaya; dan, TR asal Surabaya.
Kekinian, 12 WNI yang ditahan Markas Besar Polisi Diraja Malaysia di Bukit Aman, akan dideportasi ke Indonesia dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia.
Khusus terakit dua WNI asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, masing-masing berinisial MSS, pengusaha kedai makan, dan MZA yang berprofesi sebagai peternak kambing.
Mereka tertangkap bersama lima orang lainnya dan lima anak-anak yang kini ditahan di Markas Polisi Antiterorisme Malaysia, sejak Kamis (11/12/2014).
Kapolres Magetan Ajun Komisaris Besar Johanson Ronald Simamora yang dikonfirmasi Surya Online, Senin (15/12/2014), lewat pesan singkat tidak dibalas, demikian juga saat ditelepon, juga tidak diangkat.
Atase Kepolisian di Keduataan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, belum membuat pemberitahuan kepada Polri di Jakarta. Alhasil, kepolisian di daerah belum mengambil langkah untuk melakukan pencarian asal kedua warga Magetan itu.
Demikian juga dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kabupaten Magetan, bahkan menunggu pemberitahuan dari Polres setempat.
"Bakesbang belum ada pemberitahuan, terima kasih. Coba saya akan mencari tahu kedua nama tersebut," kata Kepala Bakesbang Linmas Kabupaten Magetan Ehud Alawy kepada Surya, Senin (15/12/2014). (Tribun)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 15 Desember 2014
12 WNI Ditangkap Densus Malaysia karena Masuk ISIS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar