Sekretariat Bersama Bangsa Maritim Indonesia (Sekber BMN) mengajak seluruh komunitas maritim Indonesia untuk menyatukan visi kemaritiman. Dan mengimbau pada Pemerintah untuk membentuk “Pemerintahan Negara Di Laut” di sekitar Hari Peringatan Proklamasi 2015, guna menegakkan Kedaulatan Negara dan mengefektifkan kegiatan Ekonomi Maritim melalui Poros Maritim”.
Demikian disampaikan Nada Faza Soraya saat deklarasi Sekber BMN di atas kapal KRI Banda Aceh, Jakarta, Jumat (12/12/2014). Sesuai pernyataan Bung Karno tahun 1953, lanjut Nada, “Kita harus menjadi bangsa pelaut kembali, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya, bukan cuma jongos-jongos di atas kapal. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri”.
Nada menambahkan, bahwa potensi maritim Indonesia sangat besar andai kata dikelola dengan efektif. Kekayaan laut dapat menghasilkan 2.000 trilyun rupiah per tahun dan mampu menyediakan 40 juta lapangan kerja. “Tuhan memberi kita satu tanah air kepulauan, hanya jika sifat kita seirama dengan sifat tanah air itulah, maka kita dapat menjadi satu bangsa yang besar”, pungkas Nada kembali mengutip pernyataan Bung Karno.
Sekber BMN dibentuk pada 7 Desember 2014 di kawasan Dukuh Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Dimaksudkan menjadi wadah komunikasi dan bertukar gagasan maritim. Anggota Sekber adalah organisasi atau komunitas kemaritiman, mulai dari LSM, Lembaga studi, Ormas pemuda maritim, komunitas pegiat maritim, sampai media maritim. Beberapa nama pendirinya antara lain Roch Basuki, Laksda Purn Sri Parti, Soleh Suryadinata, Rodhial Huda, Nada Faza Soraya, Ahlan Zulfachri, dan lain-lain. Untuk kesehariannya, Sekber BMN dikelola oleh presidium yang diketuai Nada Faza Soraya, dibantu Irwan Suhanto sebagai sekretaris presidium. (JMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar