Kementerian Luar Negeri Vietnam, Kamis (11/12/2014), telah melangsungkan pembicaraan serius dengan Indonesia mengenai insiden penenggelaman kapal-kapal nelayannya.
Menyusul tindakan menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan ilegal Vietnam di perairan Indonesia, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan, Vietnam telah melangsungkan pembicaraan serius dengan Indonesia mengenai insiden tersebut.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan, Vietnam berharap Indonesia menangani para nelayan asing yang melanggar wilayah perairannya sesuai dengan hukum internasional dan atas pertimbangan kemanusiaan.
Masih menurut juru bicara itu, Vietnam selalu memerintahkan para nelayannya untuk mematuhi peraturan dan undang-undang negara-negara lain agar tidak melanggar wilayah perairan mereka.
Sebelumnya, Indonesia menyatakan, kebijakan baru untuk menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan ilegal sejauh ini telah berlangsung sukses. Presiden Joko Widodo, Rabu lalu, menyatakan, pencurian ikan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Indonesia.
Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan, langkah tersebut telah menurunkan secara dramatis jumlah kapal asing yang beroperasi di dekat Kepulauan Natuna. Menurut dia, langkah tersebut juga tidak merusak hubungan dengan negara-negara tetangga.
Ia menambahkan bahwa pada masa mendatang, pemerintah berencana untuk mengambil alih kapal-kapal tersebut. Sejak Jumat lalu, Indonesia telah menangkap dan menenggelamkan sedikitnya tiga kapal asal Vietnam. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 14 Desember 2014
Vietnam Minta Indonesia Patuhi Hukum Internasional soal Kapal Asing
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar