Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghabiskan akhir tahun dengan mengunjungi para prajurit TNI di Timur Indonesia. Mulai dari Papua hingga Maluku.
Tentu banyak cerita yang menarik dari para prajurit yang bertugas jauh dari ibu kota. Berikut beberapa peristiwa lucu dan menarik yang dirangkum merdeka.com.
1. Panser layak masuk cagar budaya
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengunjungi Detasemen Kavaleri 5/Birgus Latro Cakti (Denkav 5/BLC) yang kantornya berada satu kompleks dengan Cagar Budaya Benteng Victoria.
Saat ini Denkav 5/BLC memiliki 4 unit Anoa, 12 unit Sarasin dan 6 unit Veret. Sarasin dan Veret ini sudah digunakan TNI puluhan tahun.
Gatot merencanakan untuk memindahkan Markas Detasemen Kavaleri ini dari Benteng Victoria ke tempat yang lebih representatif.
Dia juga menyarankan untuk tidak lagi mengoperasikan kendaraan Veret dan Sarasin. Menurutnya, kedua kendaraan tersebut cukup dipanasi secara rutin, sebab sudah tidak tersedia lagi sparepartnya.
"Jadi sudah pas kalian tinggal di lokasi Cagar Budaya, karena kalian juga memelihara Kendaraan Tempur Cagar Budaya," ujar Panglima TNI.
2. Kolam renang tak ada air
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengunjungi Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaresi Seram Bagian Barat Maluku, Jumat (1/1/2016). Dia punya kenangan manis karena pernah menjadi komandan Batalyon di sini.
"Ketika menjadi Pangkostrad saya kembali ke sini. Jadi Kasad saya kembali ke sini, kamu minta kolam renang, kemudian saya menjadi Panglima TNI kembali ke sini lagi untuk mengecek," kata Gatot.
Namun setelah jadi hingga saat ini rupanya kolam renang itu tak juga dialiri air. Selidik punya selidik, ternyata listriknya tak kuat untuk memompa air ke kolam renang. Dia bernostaliga dulu ada ibu-ibu cantik dan suka main voli, sekarang dia datang sudah tua.
"Sudah jadi (kolam renangnya) tapi belum terisi air, karena listriknya belum kuat," katanya.
Panglima TNI juga melanjutkan ceritanya, pemersatu masyarakat Maluku adalah Batalyon kabaresi, karena Kabaresi selalu datang kepada masyarakat tanpa membawa senjata. Cukup bawa kain merah masuk ke tengah-tengah, berhenti mereka.
3. Kasihan cuti prajurit habis di jalan
Panglima TNI mengunjungi Prajurit TNI yang sedang bertugas di pedalaman Papua tepatnya Komando Rayon Militer (Koramil) 1707-08/Agats.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membuka pembicaraan dengan menyampaikan bahwa Distrik Agats sudah terlihat banyak kemajuan, dengan adanya jalan beton dan banyaknya warung. Kemudian dilanjutkan dengan membahas masalah cuti prajurit.
"Saya tadi mendengar prajurit di sini berasal dari berbagai daerah, dan mereka mendapatkan cuti setahun sekali, sementara waktu tinggal (cuti) mereka cuma 12 hari, ucap Panglima TNI.
"Waktu 12 hari dirasa terlalu singkat. Untuk pulang ke domisili asli maka membuat mereka harus menggunakan pesawat yang harga tiketnya terhitung mahal. Mereka ini kurang cuti, dihitung saja. Mereka cuti setahun sekali tapi liburnya seminggu. Saya usul agar mereka dapat cuti selama sebulan," ujar Panglima TNI yang langsung disambut tepuk tangan.
4. Sehat, tak usah naik motor
Masih dari Distrik Agats, seorang prajurit mengangkat tangan dan berucap, "Izin, Jenderal. Izin, Panglima. Kami di Distrik Agats kekurangan kendaraan motor. Kami butuh untuk mencapai ke penjuru distrik," ucap seorang prajurit.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjawab, "Kalian semua sehat?"
Serentak prajurit menjawab, "Siap, sehat!"
"Kalian tahu kenapa kalian sehat?" Belum sempat dijawab, Panglima TNI melanjutkan, "Itu karena kalian sering jalan kaki. Kalau kalian naik motor, kalian bisa tidak sehat nanti."
Ada sedikit raut kecewa di muka para prajurit. Kemudian Panglima TNI melanjutkan, "Pak Aslog (Asisten Logistik), berapa bisa dibeli motor tanpa listrik itu?" "Kita bisa sediakan motor sebanyak 5 unit, Panglima," jawab Asisten Logistik Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi.
Keputusan itu pun disambut dengan tepuk tangan dari prajurit. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 06 Januari 2016
Kisah Lucu Panglima TNI Saat Kunjungi Pajurit di Indonesia Timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
amiinn...
BalasHapus