Tiga pekan setelah tewasnya anggota Kopassus, Pratu Galang Suryawan, yang diduga dilakukan berandalan bermotor mulai menunjukkan titik terang. Jajaran Polrestabes Bandung telah menangkap dua orang pria sebagai terduga pelaku pembunuhan anggota Pusdikpassus Batujajar tersebut.
Namun begitu, Polisi belum bisa memberikan informasi secara rinci demi kepentingan penyelidikan yang hingga kini masih terus berlangsung.
“Masih dalam lidik. Nanti akan kita press rilis lagi sendiri. Memang sudah ada yang diduga, namun masih kita dalami lagi. Kalau kita ekspose khawatir ada hal-hal yang malah menyusahkan penyelidikan,” ungkap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto, Sabtu (25/6/2016) malam.
Menurutnya, jika disampaikan sementara proses penyelidikan masih terus berlanjut, dikhawatirkan akan membuat bukti-bukti maupun saksi-saksi yang ada malah hilang dengan sendirinya.
“Sudah ada yang diduga. Belum bisa disampaikan takut dapat menghilangkan bukti, saksi-saksi yang lain. Sudah ada dua orang. Sementara ini masih kita amankan,” kata dia.
Tidak Ditahan di Polrestabes
Dua terduga pelalu pembunuhan anggota Kopassus, Pratu Galang, yang telah ditangkap jajaran Polrestabes Bandung tidak ditahan di Mapolrestabes Bandung. Justru kedua terduga pembunuh Pratu Galang diajak berkeliling oleh tim penyidik untuk terus mengumpulkan informasi agar kasus yang terjadi di Jalan Rajawali perbatasan Kota Bandung dan Kota Cimahi itu sesegera mungkin bisa terungkap.
“Masih dibawa jalan-jalan, masih kita cari bukti, kita dalami apa yang diperlukan dalam penyelidikan,” ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto, Sabtu (25/6/2016) malam.
Disinggung mengenai motif yang dilakukan pelaku saat mengeroyok Pratu Galang hingga menghilangkan nyawanya, Winarto masih belum mau banyak berbicara.
“Motifnya sendiri masih kita dalami. Ini kan masih kita duga. Belum fix jadi belum bisa kita sampaikan,” timpalnya.
Winarto mengakui, pihaknya belum bisa memberikan informasi secara rinci demi kepentingan penyelidikan yang hingga kini masih terus berlangsung.
“Masih dalam lidik. Nanti akan kita press rilis lagi sendiri. Memang sudah ada yang diduga, namun masih kita dalami lagi. Kalau kita ekspose khawatir ada hal-hal yang malah menyusahkan penyelidikan,” ungkapnya. (SindoNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 26 Juni 2016
Polisi Tangkap Dua Terduga Pelaku Pembunuh Anggota Kopasus di Bandung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar