Indonesian Police Watch (IPW) menyayangkan manuver politik yang dilakukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Pasalnya, dalam dua bulan terakhir sedikitnya ada tiga manuver politik yang dilakukan Kompolnas dan bisa membuat internal Polri terpecah-belah.
Pertama, Kompolnas merekrut sejumlah pejabat tinggi (pati) menjadi bakal calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Padahal belum ada surat permintaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terutama ke internal Polri agar mempersiapkan proses pergantian Kapolri.
"Kedua, mewawancarai para bakal calon Kapolri dan meminta mereka melaporkan kekayaannya ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Dalam hal ini para pati cenderung dijadikan kelinci percobaan," kata Ketua IPW Neta S Pane, lewat rilisnya kepada Sindonews, Senin (9/9/2013).
Selain itu, Kompolnas mengumumkan ada tiga pati bakal calon Kapolri punya rekening gendut, padahal sejauh ini belum ada proses hukum terhadap kasus rekening gendut di Polri. Bahkan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri (BHD) waktu itu sudah mengatakan, kasus rekening gendut Polri sudah selesai.
"KPK pun tidak pernah mau menyidik kasus tersebut. Dari ketiga manuver politik ini, IPW menilai Kompolnas sudah melakukan pembunuhan karakter, baik terhadap Kapolri Timur Pradopo maupun terhadap para bakal calon Kapolri, terutama yang disebut-sebut terlibat rekening gendut," pungkasnya. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar