TNI harus bertransformasi dari prajurit kemerdekaan menjadi tentara profesional. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menekankan, ada lima hal yang harus diperhatikan untuk perubahan TNI.
"Pertama pemutakhiran doktrin dan organisasi. Doktrin Tri Dharma Eka Karma perlu pemutakhiran," kata Gatot dalam amanat yang dibacakan Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksamana Muda Agung Pramono, Senin (29/9/2015).
Menurut dia, perlu pemutakhiran doktrin untuk menghadapi tantangan zaman. Doktrin harus fleksibel sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Selanjutnya, Gatot menitikberatkan modernisasi alat utama sistem persenjataan. Sebanyak 55 persen alusista TNI berusia lebih dari 35 tahun.
"Perlu dukungan komponen bangsa. Namun, TNI bahagia atas kebijakan pemerintah 10 tahun terakhir. Anggaran TNI meningkat," ujar Gatot.
Ketiga, Gatot menyadari perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia baik prajurit maupun pegawai negeri sipil TNI. Kualitas sumber daya manusia bisa meningkat salah satunya melalui pendidikan.
Keempat, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini juga menilai perlu peningkatan kerja sama militer dengan negara lain. Tujuannya, untuk komparasi kemampuan TNI dengan tentara asing. "Hal yang dapat dikembangkan akan jadi referensi," kata dia.
Terakhir, dia menyampaikan perlunya kedekatan TNI dengan rakyat. "Kemanunggalan TNI dan rakyat. TNI dari rakyat," jelas dia.
Di akhir amanat, Gatot kembali menyinggung pentinganya modernisasi alutsista. "Kedaulatan akan terancam jika tidak ada transformasi TNI," kata Gatot.
Amanat Gatot berkaitan bedah buku Transformasi TNI: Dari Prajurit Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi karya Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo, di Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat. (MetroTVNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 29 September 2015
Panglima : Lima Poin Wajib Menuju Propesionalisme TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Salut buat TNI doktrin utk tahun depan saya lbih stuju dg kalimat ini"MEMPRODUKSI SENJATA ALUTSISTA SENDIRI YANG LEBIH MODERN& CANGGIH"
BalasHapussaran saya utk perekrutan agota TNI harus lewat online agar tak trlibat korupsi dan suap.