Biaya hibah empat unit pesawat Hercules dari Australia kepada Indonesia dinilai terlalu mahal. Hal ini dikatakan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, saat menerima kunjungan Menlu Australia Bob Carr dan Dubes Australia untuk Indonesia Greg Moriarty serta sejumlah stafnya, di Ruang Pimpinan Komisi I, di Gedung Nusantara II lantai 2, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (16/7).
"Tadi juga ditanyakan soal hibah Hercules, yang informasi yang kita terima itu membutuhkan biaya sekitar 60 juta dolar AS. Ada informasi, biaya itu terlalu tinggi untuk retrofit, pengiriman, plus suku cadang," ujar Mahfudz.
Kata Mahfudz, sampai sekarang Komisi I sendiri belum mendapatkan penjelasan secara resmi dari Kementerian Pertahanan mengenai kontrak hibah tersebut, berapa besaran biayanya dan untuk item apa saja. "Tetapi dengan 60 juta dolar AS itu, Komisi I menganggap itu terlalu tinggi. Dan anggaran sebesar itu sebenarnya bisa digunakan untuk membeli beberapa Hercules yang baru," ujarnya.