Selama empat hari dari tanggal 16 sampai dengan19 Desember 2013 tim Direktorat Teknologi dan Industri Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Alat Peralatan Pertahanan Balitbang Kemhan berhasil melakukan uji coba peluncuran enam unit roket yaitu dua unit RX-1210 mm dan empat unit R-han 1220 mm, di Tanjung Sangkowo Kecamatan Morotai Timur Maluku Utara, Rabu (18/12).
Peluncuran roket tipe ini merupakan peluncuran pertama roket tipe RX-1210 mm dan R-Han 1220 mm yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan Balitbang Kemhan. Roket ini memiliki fungsi sebagai roket Artileri Medan (Armed) dan diproyeksikan untuk dipergunakan oleh satuan-satuan Artileri Medan TNI AL dan TNI AD.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 28 Desember 2013
Kemhan Berhasil Uji Coba Roket Pertahanan
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
RISET,
Roket,
Rudal
Tujuh truk trailer Freeport diberondong tembakan
Sebanyak tujuh truk trailer yang mengangkut konteiner PT Freeport Indonesia diberondong tembakan oleh sekelompok orang bersenjata yang belum diketahui identitasnya di sekitar Mil 41 ruas jalan yang menghubungkan Timika-Tembagapura, Jumat.
Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono yang dihubungi ATARA News dari Timika, Jumat membenarkan terjadinya insiden tersebut.
Menurut Pudjo, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Meski demikian, sebanyak tujuh truk trailer pengangkut konteiner PT Freeport mengalami kerusakan akibat terkena tembakan peluru tajam.
Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono yang dihubungi ATARA News dari Timika, Jumat membenarkan terjadinya insiden tersebut.
Menurut Pudjo, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Meski demikian, sebanyak tujuh truk trailer pengangkut konteiner PT Freeport mengalami kerusakan akibat terkena tembakan peluru tajam.
Pasukan Perbatasan Papua Siaga dan Waspadai OPM
Puluhan foto petinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM) disebarkan ke prajurit yang akan bertugas di perbatasan Papua dan Papua Nugini. Tujuannya agar mereka bisa mengenal siapa saja yang patut untuk diwaspadai pada saat mereka bertugas di wilayah tersebut.
"Walaupun kerawanannya sudah menurun, namun kita harus tetap siaga," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), Mayor Jenderal Dicky Wainal Usman, di sela-sela penyiapan Satuan Petugas Pengamanan Indonesia-Papua Nugini, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (27/12).
"Walaupun kerawanannya sudah menurun, namun kita harus tetap siaga," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), Mayor Jenderal Dicky Wainal Usman, di sela-sela penyiapan Satuan Petugas Pengamanan Indonesia-Papua Nugini, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (27/12).
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI,
TNI AD
Celah Menuju Kemandirian Industri Pertahanan
Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Budiman, dalam berbagai kesempatan, berujar bahwa 90 persen persenjataan yang dipakai pasukan infanteri adalah buatan industri dalam negeri.
Senjata-senjata yang dipeluk dan dipanggul para prajurit TNI ADA saat bertugas maupun defile mayoritas buatan PT Pindad. Senjata-senjata itu pula yang membawa nama harum Indonesia dalam berbagai kompetisi ketepatan menembak.
Kasad berharap kebanggaan itu menular pada alat utama sistem senjata (alutsista) di sektor lain, terutama untuk alutsista berat yang ditunggangi prajurit kavaleri dan artileri.
"Kita memang belum sanggup membangun alutsista kompleks seperti tank Leopard, tapi kita sedang dalam tahap menuju ke sana," kata Budiman optimistis.
Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Budiman |
Senjata-senjata yang dipeluk dan dipanggul para prajurit TNI ADA saat bertugas maupun defile mayoritas buatan PT Pindad. Senjata-senjata itu pula yang membawa nama harum Indonesia dalam berbagai kompetisi ketepatan menembak.
Kasad berharap kebanggaan itu menular pada alat utama sistem senjata (alutsista) di sektor lain, terutama untuk alutsista berat yang ditunggangi prajurit kavaleri dan artileri.
"Kita memang belum sanggup membangun alutsista kompleks seperti tank Leopard, tapi kita sedang dalam tahap menuju ke sana," kata Budiman optimistis.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
TNI AD
YONKAV 8/2 KOSTRAD Lakukan Acara Tradisi Penerimaan Tank Leopard dan Marder
Pada hari Senin tanggal 23 Desember 2013 bertempat di pintu gerbang utama Yonkav 8/2 Kostrad, Komandan Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad Letkol Kav Otto Sollu, SE beserta Persit dan prajurit Narasinga menerima kedatangan Alutsista terbaru Kavaleri TNI AD jenis Tank Leopard 2A4 dan Tank Marder dalam suatu acara tradisi yang sederhana namun khidmat.
Alutsista baru Tank Leopard 2A4 dan Tank Marder baru tiba di Asrama Yonkav 8/2 Kostrad, setelah sebelumnya dipamerkan dalam pameran Alutsista dalam rangka Hari Juang Kartika TA. 2013 di Makodam V/ BRW. Perjalanan dari Makodam V menuju Asrama Yonkav menggunakan Trailer khusus dan dikawal oleh petugas dari Pomdam V serta perwakilan dari Pussenkav.
Alutsista baru Tank Leopard 2A4 dan Tank Marder baru tiba di Asrama Yonkav 8/2 Kostrad, setelah sebelumnya dipamerkan dalam pameran Alutsista dalam rangka Hari Juang Kartika TA. 2013 di Makodam V/ BRW. Perjalanan dari Makodam V menuju Asrama Yonkav menggunakan Trailer khusus dan dikawal oleh petugas dari Pomdam V serta perwakilan dari Pussenkav.
Pengadaan Satelit Militer Gunakan Dana PNBP Kemenkominfo
RENCANA pembelian satelit khusus militer guna menangkal penyadapan bakal segera diwujudkan. Prosesnya dipermudah dengan menggunakan duit PNBP Kemenkominfo, tidak memakai dana APBN 2014.
Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12).
Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12).
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Parlemen,
Satelit
Jumat, 27 Desember 2013
Polisi sudah kantongi nama pembunuh taruna Akademi TNI AU
Polisi mengantongi titik terang terkait penusukan yang menewaskan taruna Akademi TNI AU, Andik Wahyu (21). Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan mengaku gembira dengan perkembangan penyelidikan kasus penusukan tersebut.
"Perkembangan (kasus Andik) cukup menggembirakan, tapi karena untuk kepentingan penyelidikan kami belum bisa ungkap dulu," kata Iriawan di Mapolda Jabar, Bandung, Jumat (27/12).
Dia berharap tidak lama lagi pelaku benar-benar dapat diungkapkan ke publik. Saat ini tim yang bekerja dari Polri yang bantu TNI masih mendalami saksi-saksi. "Saya berharap pelaku tidak lama lagi diungkap," terangnya.
"Perkembangan (kasus Andik) cukup menggembirakan, tapi karena untuk kepentingan penyelidikan kami belum bisa ungkap dulu," kata Iriawan di Mapolda Jabar, Bandung, Jumat (27/12).
Dia berharap tidak lama lagi pelaku benar-benar dapat diungkapkan ke publik. Saat ini tim yang bekerja dari Polri yang bantu TNI masih mendalami saksi-saksi. "Saya berharap pelaku tidak lama lagi diungkap," terangnya.
Kasad Tegaskan TNI Tetap Netral Pada Pilpres 2014
Kepala Staf Angkat Darat Jenderal TNI Budiman,SIP menegaskan TNI AD akan bersikap netral pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) pada 2014.
"Kami sudah belajar dari dua kali Pemilu Presiden secara langsung dimana TNI bersikap netral, ternyata ini cara yang terbaik sehingga terus dilakukan," kata Kasad di Ambon, Kamis.
Menurutnya, kalau pun anggota TNI tidak ikut memilih tetapi keluarganya mempunyai hak memilih dan menyerahkan kepada keluarga masing-masing untuk menjadi pemilih yang cerdas.
"Keluarga TNI wajib menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin bangsanya," katanya.
"Kami sudah belajar dari dua kali Pemilu Presiden secara langsung dimana TNI bersikap netral, ternyata ini cara yang terbaik sehingga terus dilakukan," kata Kasad di Ambon, Kamis.
Menurutnya, kalau pun anggota TNI tidak ikut memilih tetapi keluarganya mempunyai hak memilih dan menyerahkan kepada keluarga masing-masing untuk menjadi pemilih yang cerdas.
"Keluarga TNI wajib menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin bangsanya," katanya.
Label:
Isu Politik,
Propesionalisme TNI
Polri Hentikan 7.548 Kasus Sepanjang Tahun 2013
Mabes Polri mengaku telah menghentikan ribuan kasus yang mereka tangani sepanjang 2013. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Umum Polri, Komisaris Jenderal Suhardi Alius disela-sela acara siaran Pers akhir tahun di Mabes Polri, Jumat 27 Desember 2013.
"Tahun ini ada 7.548 kasus yang di SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)," kata Suhardi.
Suhardi menuturkan, pada tahun ini dari 305.708 kasus yang berasal dari berbagai tindak pidana kriminalitas, Polri telah menyelesaikan 181.738 kasus.
"Sebanyak 181.738 kasus selesai, berkasnya dinyatakan lengkap atau P21," ujarnya.
Suhardi menuturkan, pada tahun ini dari 305.708 kasus yang berasal dari berbagai tindak pidana kriminalitas, Polri telah menyelesaikan 181.738 kasus.
"Sebanyak 181.738 kasus selesai, berkasnya dinyatakan lengkap atau P21," ujarnya.
Rabu, 25 Desember 2013
Satgas Indobatt cegah kontak tembak Lebanon-Israel
Rencana pihak IDF (Israel Defence Force) untuk melakukan pemotongan pohon tumbang yang menimpa Technical Fence di daerah Blue Line perbatasan Lebanon-Israel tepatnya di TP (Temporary Post)-37, telah menimbulkan reaksi dari pihak Lebanon.
Informasi awal yang di dapat dari Sector East Tactical Operation Center (SECEAST TOC), tentara IDF akan melaksanakan pemotongan pohon tersebut pada hari Jumat, 20 Desember 2013 sekira pukul 08.00 waktu setempat. Rencana dari Israel Defence Force tersebut langsung memancing reaksi dari berbagai pihak.
Informasi awal yang di dapat dari Sector East Tactical Operation Center (SECEAST TOC), tentara IDF akan melaksanakan pemotongan pohon tersebut pada hari Jumat, 20 Desember 2013 sekira pukul 08.00 waktu setempat. Rencana dari Israel Defence Force tersebut langsung memancing reaksi dari berbagai pihak.
Label:
Internasional,
PBB,
Prestasi Militer,
Propesionalisme TNI
Tahun 2014 Taring TNI Semakin Tajam
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di percepat. Salah satu yang cukup menonjol dan baru terdengar adalah pengadaan taring-taring baru untuk TNI-AU. Di tahun 2014 nanti, akan ada pengadaan untuk rudal udara ke udara jarak pendek, menengah hingga bom pintar.
Rudal yang dimaksud tak lain tak bukan adalah AIM-9X untuk jarak pendek serta AIM-120C untuk jarak menengah. Dari data yang ARC dapatkan, pengadaan untuk AIM-9X adalah sebanyak 30 buah aktif dan 20 buah captive senilai 150 milyar rupiah. Lalu untuk pengadaan AIM-120C adalah senilai 460 milyar rupiah untuk 20 buah rudal aktif dan 20 buah rudal latihan.
Rudal yang dimaksud tak lain tak bukan adalah AIM-9X untuk jarak pendek serta AIM-120C untuk jarak menengah. Dari data yang ARC dapatkan, pengadaan untuk AIM-9X adalah sebanyak 30 buah aktif dan 20 buah captive senilai 150 milyar rupiah. Lalu untuk pengadaan AIM-120C adalah senilai 460 milyar rupiah untuk 20 buah rudal aktif dan 20 buah rudal latihan.
Label:
Kekuatan Militer,
TNI AD,
TNI AL,
TNI AU
Selasa, 24 Desember 2013
Marty Natalegawa, Persoalan Papua Memerlukan Perhatian di Dalam Negeri
Persoalan Papua yang kerap menjadi duri dalam daging diplomasi Indonesia menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa lebih banyak memerlukan perhatian di dalam negeri ketimbang aspek luar negerinya.
Meski tahun lalu masalah Papua mencuat lantaran pemberitaan kantor gerakan pro-kemerdekaannya dibuka di sejumlah negara sahabat, menurut Marty, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Kenyataannya, perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dari dimensi luar negeri jauh lebih terkelola dibandingkan di masa lalu. Pihak yang meragukan tidak ada di tingkat negara, kecuali satu, yaitu Vanuatu. Itu pun karena masalah politik domestik mereka,” kata Marty menjawab pertanyaan Tempo dalam wawancara terbatas di Jakarta, Jumat sore, 20 Desember 2013.
Meski tahun lalu masalah Papua mencuat lantaran pemberitaan kantor gerakan pro-kemerdekaannya dibuka di sejumlah negara sahabat, menurut Marty, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Kenyataannya, perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dari dimensi luar negeri jauh lebih terkelola dibandingkan di masa lalu. Pihak yang meragukan tidak ada di tingkat negara, kecuali satu, yaitu Vanuatu. Itu pun karena masalah politik domestik mereka,” kata Marty menjawab pertanyaan Tempo dalam wawancara terbatas di Jakarta, Jumat sore, 20 Desember 2013.
Senin, 23 Desember 2013
BPPT Kembangkan Kapal Rawa dan UAV Wulung Generasi Baru
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan kapal rawa untuk operasi patroli keamanan TNI Angkatan Laut di wilayah pedalaman.
"Dibutuhkan sarana pengangkut pasukan untuk perairan pedalaman seperti di aliran sungai, danau, rawa atau daerah kotor lainnya yang tak mungkin dilalui oleh perahu atau kapal standar," kata Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Dr Erzi Agson Gani di Jakarta, Senin.
Menurut dia, prototipe kapal rawa pesanan TNI-AL dan PT Mega Perkasa Engineering (MPE) itu sedang diuji coba.
"Berbeda dengan kapal biasa yang baling-balingnya terendam di air, swamp boat digerakkan oleh mesin berbaling-baling yang berada di atas permukaan air," katanya.
Swamp boat yang bisa berjalan di rawa
|
"Dibutuhkan sarana pengangkut pasukan untuk perairan pedalaman seperti di aliran sungai, danau, rawa atau daerah kotor lainnya yang tak mungkin dilalui oleh perahu atau kapal standar," kata Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Dr Erzi Agson Gani di Jakarta, Senin.
Menurut dia, prototipe kapal rawa pesanan TNI-AL dan PT Mega Perkasa Engineering (MPE) itu sedang diuji coba.
"Berbeda dengan kapal biasa yang baling-balingnya terendam di air, swamp boat digerakkan oleh mesin berbaling-baling yang berada di atas permukaan air," katanya.
Label:
Industri Pertahanan,
Kapal Perang,
Produk Nasional,
RISET,
UAV
TNI AL Kembali Menerima Tiga Kapal Perang Produksi Dalam Negeri
Di penghujung 2013 ini TNI AL kembali menerima tiga kapal perang buatan dalam negeri, yaitu satu kapal kelas kapal cepat berpeluru kendali dan dua kapal kelas patroli cepat, di dermaga Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Ketiga kapal perang itu diberi nama KRI Alamang-644, KAL Kumai I-6-58, dan KAL Bireuen II-1-63, demikian keterangan Dinas Penerangan TNI AL, di Jakarta, Senin.
Upacara penerimaan dan pembaptisan kapal-kapal perang buatan PT Palindo Marine Shipyards itu dipimpin Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan diserahkan kepada pengguna, TNI AL, melalui Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, beberapa hari lalu.
KRI Alamang-644 jenis KCR-40 merupakan kapal keempat yang dipesan negara, menyusul KRI Clurit-641, yang dibaptis pada pada April 2011, KRI Kujang-642 (Februari 2012), dan KRI Beladau-643 (25 Januari 2013).
Ketiga kapal perang itu diberi nama KRI Alamang-644, KAL Kumai I-6-58, dan KAL Bireuen II-1-63, demikian keterangan Dinas Penerangan TNI AL, di Jakarta, Senin.
Upacara penerimaan dan pembaptisan kapal-kapal perang buatan PT Palindo Marine Shipyards itu dipimpin Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan diserahkan kepada pengguna, TNI AL, melalui Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, beberapa hari lalu.
KRI Alamang-644 jenis KCR-40 merupakan kapal keempat yang dipesan negara, menyusul KRI Clurit-641, yang dibaptis pada pada April 2011, KRI Kujang-642 (Februari 2012), dan KRI Beladau-643 (25 Januari 2013).
Label:
Industri Pertahanan,
Kapal Perang,
Produk Nasional,
TNI AL
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...