Rencana pihak IDF (Israel Defence Force) untuk melakukan pemotongan pohon tumbang yang menimpa Technical Fence di daerah Blue Line perbatasan Lebanon-Israel tepatnya di TP (Temporary Post)-37, telah menimbulkan reaksi dari pihak Lebanon.
Informasi awal yang di dapat dari Sector East Tactical Operation Center (SECEAST TOC), tentara IDF akan melaksanakan pemotongan pohon tersebut pada hari Jumat, 20 Desember 2013 sekira pukul 08.00 waktu setempat. Rencana dari Israel Defence Force tersebut langsung memancing reaksi dari berbagai pihak.
Terkait dengan informasi tersebut, Prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) di bawah pimpinan Letkol Inf M Asmi selaku Komandan Satgas segera memerintahkan anggotanya untuk menuju Temporary Post-37 dan berjaga di sepanjang jalan Blue Line perbatasan Lebanon dan Israel.
Sementara itu, beberapa personel dari OGL (Observers Group in Lebanon), Lebanese Armed Force (LAF), wartawan lokal, Spain Battalion, Local Police dan masyarakat setempat secara berturut-turut mendatangi lokasi kejadian tersebut.
Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf M Asmi, Pasi MIO (Military Information Officer) Lettu Inf Cahyo, Pasiops FP (Force Protection) Lettu Mar Erwan Putra, Komandan Kompi “A” Lettu Inf Ading yang saat itu sudah berada di lapangan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 2010 lalu tidak terulang kembali.
Kondisi di sepanjang Blue Line yang sehari-hari biasanya lengang berubah menjadi ramai dan menegangkan, karena dari kedua pihak baik Lebanese Armed Force maupun Israel Defence Force masing-masing bersenjata lengkap.
Prajurit TNI segera menempatkan diri berada di tengah-tengah antara tentara LAF dan IDF dibawah pimpinan Lettu Mar Indra Batubara dan Lettu Inf Maulana. Beberapa personel TNI berdiri menghadap ke arah tentara LAF dan sebagian yang lain menghadap ke arah IDF sambil mengibar-ngibarkan Bendera UN (United Nation) sebagai pertanda bagi kedua pihak bahwa pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) telah hadir di antara mereka.
Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M Asmi memerintahkan kepada para prajuritnya agar senantiasa awas dan waspada selama menengahi antara tentara LAF dengan IDF.
“Pastikan bahwa prosedur yang telah ditetapkan UN dilaksanakan dengan semaksimal mungkin dan mari kita senantiasa berdoa agar saat pemotongan pohon oleh pihak Israel Defence Force tidak terjadi hal-hal yang mengarah ke kontak senjata,” katanya.
Dikarenakan satu dan lain hal, ternyata Israel Defence Force memutuskan untuk menunda proses pemotongan pohon tumbang tersebut menjadi Jumat siang, dan sekitar pukul 14.50 waktu setempat tentara Israel baru memulai proses pemotongan pohon tersebut.
Terlihat satu orang IDF melaksanakan pemotongan pohon, dua orang personel berjaga dengan senjata mengarah ke keramaian di Blue Line dan dua personel bersiaga di bagian belakang. Di sisi lain, tentara LAF yang berada di sepanjang Blue Line pun bersiap dengan menyandang senjata M-16 nya.
Melihat hal ini, para prajurit TNI berupaya keras untuk tidak terjadi letusan senjata dari kedua belah pihak dengan memperingatkan tentara LAF dan IDF berulang kali serta tetap mengibar-ngibarkan bendera UN (United Nation).
Usai melaksanakan pemotongan pohon, tentara IDF langsung memperbaiki Technical Fence yang rusak akibat tertimpa pohon tadi. Keseluruhan proses, mulai dari pemotongan pohon sampai dengan perbaikan pagar akhirnya selesai sekira pukul 17.10 waktu setempat.
Selanjutnya, tentara IDF langsung mengemas kembali alat peralatan yang digunakan dan memasukannya ke dalam mobil kemudian pergi meninggalkan lokasi sekira pukul 17.35 waktu setempat, demikian pula dengan tentara LAF kembali menuju markasnya di wilayah Marjayoun, Lebanon Selatan. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 25 Desember 2013
Satgas Indobatt cegah kontak tembak Lebanon-Israel
Label:
Internasional,
PBB,
Prestasi Militer,
Propesionalisme TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
TNI Angkatan Laut akan melaksanakan latihan perang secara besar-besaran di laut Jawa selama satu bulan, 23 September sampai 23 Oktober 2012....
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar