Di penghujung 2013 ini TNI AL kembali menerima tiga kapal perang buatan dalam negeri, yaitu satu kapal kelas kapal cepat berpeluru kendali dan dua kapal kelas patroli cepat, di dermaga Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Ketiga kapal perang itu diberi nama KRI Alamang-644, KAL Kumai I-6-58, dan KAL Bireuen II-1-63, demikian keterangan Dinas Penerangan TNI AL, di Jakarta, Senin.
Upacara penerimaan dan pembaptisan kapal-kapal perang buatan PT Palindo Marine Shipyards itu dipimpin Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan diserahkan kepada pengguna, TNI AL, melalui Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, beberapa hari lalu.
KRI Alamang-644 jenis KCR-40 merupakan kapal keempat yang dipesan negara, menyusul KRI Clurit-641, yang dibaptis pada pada April 2011, KRI Kujang-642 (Februari 2012), dan KRI Beladau-643 (25 Januari 2013).
Kapal perang jenis KCR-40 yang dibangun di galangan kapal swasta nasional ini berukuran panjang 44 meter, lebar delapan meter, dan berat 238 ton.
Kapal jenis KCR-40 ini mampu menampung 50 ton bahan bakar, 15 ton air tawar, 35 orang anak buah kapal, dan masih mampu memuat delapan personel pasukan khusus.
Persenjataannya, antara lain satu unit meriam 30 mm, dua unit meriam 20 mm di anjungan, dan dua set peluru kendali C-705 buatan China. Untuk selanjutnya, kapal-kapal kelas KCR ini akan memperkuat jajaran Komando Armada Indonesia di Kawasan Barat TNI AL.
"Kami akan bangun 20 kapal jenis KCR seperti ini, kapal ini sangat efektif karena dapat dilengkapi peluru kendali dan sangat cocok dengan kondisi geografis perairan Indonesia di wilayah barat," kata Yusgiantoro.
Kapal ini juga memiliki peralatan navigasi akurat selain peralatan komunikasi antarkapal permukaan dan pesawat udara.
Kapal KCR-40 terbuat dari baja khusus, "high tensile steel", pada bagian hulu dan lambung kapal, dari PT Krakatau Steel, Cilegon.
Sedangkan bangunan atas kapal dari "alluminium alloy", digerakkan tiga mesin yang menerapkan sistem penggerak baling-baling kombinasi lima bilah.
Kehadiran kapal-kapal di kelas ini sangat tepat untuk patroli di perairan dangkal (littoral water) yang banyak tersebar di nusantara.
Kapal ini juga sudah lulus "harbour acceptance test" atau uji coba merapat di pelabuhan/dermaga dan "sea acceptance test" atau uji coba di laut dengan hasil memuaskan.
Sementara Kapal Patroli Cepat (PC-28), yaitu di kelas KAL Kumai I-6-58 dan KAL Bireuen II-1-63, mampu melaju maksimal hingga 29 knot per jam, panjang 28,85 meter, lebar 5,85 meter, dengan pengawak 15 personel, serta dibuat dari "alluminium marine", sehingga bobotnya ringan. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 23 Desember 2013
TNI AL Kembali Menerima Tiga Kapal Perang Produksi Dalam Negeri
Label:
Industri Pertahanan,
Kapal Perang,
Produk Nasional,
TNI AL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar