by: yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 10 May 2014
Ini adalah artikel tersulit yang pernah saya buat. Kemampuan bertutur seakan-akan hilang seketika, dibatasi oleh begitu banyaknya rambu yang harus saya patuhi. Merekayasa sebuah realita agar lebih terkesan fiktif, mengaburkan fakta agar lebih bernuansa hoax, adalah salah satu diantara sekian banyak tantangan yang saya hadapi. Namun apapun rintangannya, saya tetap berbangga karena telah mampu menjadi seorang saksi mata, sekaligus juga saksi bisu..!
|
Royal Brunei Airlines di KLIA |
Tiga gagang anggrek masih dalam genggaman, ketika Royal Brunei Airlines mulai menapakan kembali kaki-kakinya di atas landasan KLIA untuk mengantar saya kembali pulang ke tengah dekapan keluarga tercinta. “Uncle, terima kasih untuk kunjungannya. Sering-sering datang kemari ya..!” ungkapan seragam dari anak-anak sahabat saya saat menyerahkan anggrek-anggrek itu, sesaat sebelum saya meninggalkan Bandar Seri Begawan. Tawa kami pun berderai. Kenangan manis di Brunei itu, masih melekat di hati sanubari. Terima kasih sahabat, untuk tali persaudaraan yang telah kita jalin selama lebih dari 20 tahun. Salam takziah untuk ayahanda tercinta..!