Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menunjuk dan menyerahkan nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Tito bahkan sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and propertest di DPR, Kamis (23/6).
Perjalanan Tito meraih tongkat Tribarata 1 sepertinya bakal berjalan mulus. Apa lagi, sejumlah anggota DPR memastikan Tito akan diloloskan pada sidang paripurna yang akan digelar Senin (27/6) mendatang.
Jika nantinya Tito resmi menjadi orang nomor satu di Polri, bagaimanakah wajah baru Densus 88, mengingat nama Tito mulai mencuat sejak memimpin Kepala Densus 88.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan optimis Tito mampu memberi warna baru bagi Densus 88. Terlebih, prestasi yang ditorehkan Tito sewaktu memimpin Densus 88 cukup cemerlang.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Tampilkan postingan dengan label Densus 88. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Densus 88. Tampilkan semua postingan
Jumat, 24 Juni 2016
Rabu, 25 Mei 2016
DPR Berencana Bentuk Dewan Pengawas Densus 88
DPR RI merencanakan akan membentuk Dewan Pengawas bagi operasi-operasi pemberantasan aksi-aksi teror. Apa tanggapan Polri soal itu?
"Tidak masalah, kan maksudnya pengawasan jadi sah-sah saja karena ini wajar di era transparasi ini ada yang mengawasi dan melaksanakan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kantornya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).
DPR mengusulkan pembentukan Dewan Pengawas itu melalui Pansus revisi UU Terorisme. Dewan setara Komisi Kejaksaan itu untuk mengawasi transparasi program dan juga audit keuangan.
"Mungkin dibutuhkan dewan pengawas yang kemudian langsung bisa mengawasi transparansi kinerja, audit keuangan yang digunakan dalam operasi-operasi pemberantasan tindak pidana teroris," ungkap Ketua Pansus revisi UU Terorisme M Syafii di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
"Tidak masalah, kan maksudnya pengawasan jadi sah-sah saja karena ini wajar di era transparasi ini ada yang mengawasi dan melaksanakan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kantornya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).
DPR mengusulkan pembentukan Dewan Pengawas itu melalui Pansus revisi UU Terorisme. Dewan setara Komisi Kejaksaan itu untuk mengawasi transparasi program dan juga audit keuangan.
"Mungkin dibutuhkan dewan pengawas yang kemudian langsung bisa mengawasi transparansi kinerja, audit keuangan yang digunakan dalam operasi-operasi pemberantasan tindak pidana teroris," ungkap Ketua Pansus revisi UU Terorisme M Syafii di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Rabu, 20 April 2016
Kapolri Akui Densus 88 Tak Sesuai Prosedur Saat Tangani Siyono
Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengakui ada prosedur standar operasional yang dilanggar Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dalam penanganan Siyono, terduga teroris yang tewas setelah ditangkap.
"Anggota yang menangani dan komandannya saat ini sedang diperiksa dan menjalani sidang disiplin karena ada kelalaian," kata Badrodin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Jakarta, Rabu.
Badrodin mengatakan prosedur standar operasional yang dilanggar anggota dalam penanganan Siyono adalah hanya dikawal oleh satu orang dan dalam keadaan tidak diborgol.
Menurut Badrodin, sudah ada peraturan Kepala Polri yang mengatur prosedur pengawalan terhadap terduga teroris, yaitu harus dikawal oleh lebih dari satu orang, dan prosedur tentang pemborgolan.
"Anggota yang menangani dan komandannya saat ini sedang diperiksa dan menjalani sidang disiplin karena ada kelalaian," kata Badrodin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Jakarta, Rabu.
Badrodin mengatakan prosedur standar operasional yang dilanggar anggota dalam penanganan Siyono adalah hanya dikawal oleh satu orang dan dalam keadaan tidak diborgol.
Menurut Badrodin, sudah ada peraturan Kepala Polri yang mengatur prosedur pengawalan terhadap terduga teroris, yaitu harus dikawal oleh lebih dari satu orang, dan prosedur tentang pemborgolan.
Selasa, 12 April 2016
Parlemen : Kasus Siyono Jadi Acuan Pembahasan Revisi UU Terorisme
Panitia khusus (Pansus) DPR untuk revisi UU Terorisme segera bekerja. Kasus kematian Siyono, warga Klaten, Jawa Tengah, yang wafat saat ditangkap Densus 88 akan dijadikan acuan.
"Siyono akan jadi salah satu evaluasi kita dalam aparat melakukan tindakan-tindakan terhadap yang disangka teroris. Kasus Siyono ini salah satu yang menjadi bahan evaluasi pada saat membahas RUU Terorisme," kata anggota Pansus Revisi UU Terorisme Martin Hutabarat kepada wartawan, Selasa (12/4/2016).
Martin mengatakan ada tiga hal yang menjadi tolak ukur revisi UU Terorisme. Pertama, revisi ini harus bisa meningkatkan rasa keamanan bagi Negara dan seluruh warga masyarakat.
"Kedua, revisi ini harus jadi bagian dari sistem hukum yang sedang kita bangun, khususnya melalui KUHP dan KUHAP. Jangan sampai terlepas dari sistem itu," ujar politikus senior Gerindra ini.
"Siyono akan jadi salah satu evaluasi kita dalam aparat melakukan tindakan-tindakan terhadap yang disangka teroris. Kasus Siyono ini salah satu yang menjadi bahan evaluasi pada saat membahas RUU Terorisme," kata anggota Pansus Revisi UU Terorisme Martin Hutabarat kepada wartawan, Selasa (12/4/2016).
Martin mengatakan ada tiga hal yang menjadi tolak ukur revisi UU Terorisme. Pertama, revisi ini harus bisa meningkatkan rasa keamanan bagi Negara dan seluruh warga masyarakat.
"Kedua, revisi ini harus jadi bagian dari sistem hukum yang sedang kita bangun, khususnya melalui KUHP dan KUHAP. Jangan sampai terlepas dari sistem itu," ujar politikus senior Gerindra ini.
Kapolri : Kinerja Densus 88 Selalu Dievaluasi
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberi jaminan kalau Densus 88 selalu dievaluasi kerjanya. Densus tak dibiarkan begitu saja melakukan tugasnya, ada pengawasan.
"Tentu setiap periode tertentu kita lakukan evaluasi, apakah Densus sudah melakukan kerjanya dengan baik atau tidak. Itu pasti kita lakukan. Seperti kemarin setelah ada bom Thamrin, kita evaluasi kerja mereka," papar Badrodin di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Dalam kasus tewasnya Siyono, lanjut Badrodin, kika dalam penanganan Densus itu dinilai ada pelanggaran, maka Divisi Propam akan memeriksa untuk melihat apakah itu pelanggaran kode etik, disiplin, atau pelanggaran pidana.
"Tentu setiap periode tertentu kita lakukan evaluasi, apakah Densus sudah melakukan kerjanya dengan baik atau tidak. Itu pasti kita lakukan. Seperti kemarin setelah ada bom Thamrin, kita evaluasi kerja mereka," papar Badrodin di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Dalam kasus tewasnya Siyono, lanjut Badrodin, kika dalam penanganan Densus itu dinilai ada pelanggaran, maka Divisi Propam akan memeriksa untuk melihat apakah itu pelanggaran kode etik, disiplin, atau pelanggaran pidana.
Rabu, 16 Maret 2016
Empat Alasan Kenapa Kinerja Densus 88 Perlu Dievaluasi
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengevaluasi kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror. Alasannya, dalam penangkapan dan penggeledahan orang yang diduga sebagai teroris, mengabaikan posisi anak-anak.
Menurut Wakil Ketua KPAI Susanto, ada empat alasan perlunya kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror dievaluasi. "Mereka perlu memperhatikan ikhtiar perlindungan anak," kata Susanto, kepada Tempo, Selasa, 15 Maret 2016.
Kinerja Densus 88, kata Susanto, harus memperhatikan semua aspek dan dampak dari apa yang dilakukannya. Seperti penggeledahan di Taman Kanak-Kanan Raudhatul Atfal, Klaten, Jawa Tengah. Dalam penggeledahan ini Densus cenderung tidak memperhatikan psikologi anak.
Densus 88, kata dia, datang ke Roudatul Athfal Terpadu Amanah Ummah, Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah, pada 10 Maret lalu. Saat lima mobil pasukan Densus 88 datang, anak-anak tengah mengikuti kegiatan belajar.
Menurut Wakil Ketua KPAI Susanto, ada empat alasan perlunya kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror dievaluasi. "Mereka perlu memperhatikan ikhtiar perlindungan anak," kata Susanto, kepada Tempo, Selasa, 15 Maret 2016.
Kinerja Densus 88, kata Susanto, harus memperhatikan semua aspek dan dampak dari apa yang dilakukannya. Seperti penggeledahan di Taman Kanak-Kanan Raudhatul Atfal, Klaten, Jawa Tengah. Dalam penggeledahan ini Densus cenderung tidak memperhatikan psikologi anak.
Densus 88, kata dia, datang ke Roudatul Athfal Terpadu Amanah Ummah, Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah, pada 10 Maret lalu. Saat lima mobil pasukan Densus 88 datang, anak-anak tengah mengikuti kegiatan belajar.
Selasa, 01 Maret 2016
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Pemakaman Lereng Gunung Semeru
Tim Densus Anti Teror kembali menangkap dua terduga teroris Malang, Jawa Timur. Kali ini dilakukan di Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Tepatnya di pemakaman lereng Gunung Semeru.
Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho membenarkan penangkapan tersebut. Dia bersama jajaran diback up pasukan Brimobda Ampeldento mendatangi lokasi penangkapan hari ini.
"Ada dua yang diamankan dan kini sudah dibawa Tim Densus," kata Yudo saat mendatangi lokasi penangkapan, Selasa (1/3/2016).
Kapolres mengungkapkan, kedua terduga teroris itu adalah S (25), warga Batua Raya LR Mekanis, Kelurahan Palopo, Makasar dan KW (43), warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun. Dari keterangan yang dihimpun detikcom, S berstatus mahasiswa. Keduanya satu kelompok dengan lima terduga teroris yang ditangkap di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu.
Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho membenarkan penangkapan tersebut. Dia bersama jajaran diback up pasukan Brimobda Ampeldento mendatangi lokasi penangkapan hari ini.
"Ada dua yang diamankan dan kini sudah dibawa Tim Densus," kata Yudo saat mendatangi lokasi penangkapan, Selasa (1/3/2016).
Kapolres mengungkapkan, kedua terduga teroris itu adalah S (25), warga Batua Raya LR Mekanis, Kelurahan Palopo, Makasar dan KW (43), warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun. Dari keterangan yang dihimpun detikcom, S berstatus mahasiswa. Keduanya satu kelompok dengan lima terduga teroris yang ditangkap di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu.
Rabu, 17 Februari 2016
Diduga Teroris, Densus 88 Tangkap Mahasiswa Tenkin Mesin di Bali
Densus 88 Anti Teror bersama Polda Bali menangkap seorang terduga teroris di Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Bali. Dia adalah seorang mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di salah satu Universitas di Bandung.
Penangkapan kali ini masih berhubungan dengan kasus peledakan bom di sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin 14 Januari 2016 lalu. Mahasiswa yang ditangkap ini bernama Didin Nasrul Mukmin (24). Ia diburu sejak 5 Februari lalu dan bersembunyi di kawasan Gianyar, Bali.
"Iya pukul 13.00 WITA tadi ditangkap anggota, saat ini masih terus diperiksa," kata salah satu sumber di Mabes Polri, Selasa (16/2/2016) malam.
Pelaku ditangkap di sebuah ruko di Bilangan Ubud sekira pukul 13.00 Wita. Pelaku telah meninggalkan kampusnya sejak 25 hari lalu.
Penangkapan kali ini masih berhubungan dengan kasus peledakan bom di sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin 14 Januari 2016 lalu. Mahasiswa yang ditangkap ini bernama Didin Nasrul Mukmin (24). Ia diburu sejak 5 Februari lalu dan bersembunyi di kawasan Gianyar, Bali.
"Iya pukul 13.00 WITA tadi ditangkap anggota, saat ini masih terus diperiksa," kata salah satu sumber di Mabes Polri, Selasa (16/2/2016) malam.
Pelaku ditangkap di sebuah ruko di Bilangan Ubud sekira pukul 13.00 Wita. Pelaku telah meninggalkan kampusnya sejak 25 hari lalu.
Rabu, 03 Februari 2016
Densus 88 Bekuk Teroris Kelompok Abu Roban di Lampung
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap Edi Santoso, warga Kota Bandar Lampung yang diduga terlibat jaringan teroris kelompok Abu Roban. Edi diamankan di rumah orangtuanya di kawasan Kampung Teluk Jaya, Jalan Malaka V, Panjang Selatan, Bandar Lampung.
Pasca-penangkapan itu, polisi memberlakukan status quo dan memasang garis polisi di sepanjang gang, lokasi rumah orangtua Edi.
Edi juga diduga terlibat perampokan Bank BRI Unit Bulu Karto, Pekon Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, pada 24 April 2013.
Ia merupakan salah seorang dari empat terduga teroris lainnya. Rekannya adalah Solihin alias Abdul Latif alias Dino alias wawan, warga Gedong Tataan, Pesawaran. Kemudian Muhammad Ali alias Andika alias Dika alias Dwi Putra Mahardika, pria kelahiran Pringsewu.
Pasca-penangkapan itu, polisi memberlakukan status quo dan memasang garis polisi di sepanjang gang, lokasi rumah orangtua Edi.
Edi juga diduga terlibat perampokan Bank BRI Unit Bulu Karto, Pekon Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, pada 24 April 2013.
Ia merupakan salah seorang dari empat terduga teroris lainnya. Rekannya adalah Solihin alias Abdul Latif alias Dino alias wawan, warga Gedong Tataan, Pesawaran. Kemudian Muhammad Ali alias Andika alias Dika alias Dwi Putra Mahardika, pria kelahiran Pringsewu.
Kamis, 28 Januari 2016
Densus 88 Tankap Pemasok Senjata Pelaku Teror Thamrin
Seorang lelaki bernama Woro alias Toro yang diduga kuat sebagai pemasok senjata yang digunakan dalam aksi teror di Jalan Thamrin, Jakarta, 14 Januari lalu, diringkus Detasemen Khusus 88.
Woro ditangkap oleh sepasukan polisi saat berada di rumahnya di Dukuh Kalenpandan, Desa Pamulihan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (27/1) malam. Woro diduga terlibat aksi teror lantaran ia diketahui merupakan tersangka pencurian senjata milik penjara di Tangerang.
“Senjata yang dia curi sembilan buah, namun baru satu yang diketahui dijual ke pelaku teror di Thamrin. Lainnya masih didalami Densus", ungkap Kapolres Brebes AKBP Harryo Sugihhartono kepada CNN Indonesia.
Woro ditangkap oleh sepasukan polisi saat berada di rumahnya di Dukuh Kalenpandan, Desa Pamulihan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (27/1) malam. Woro diduga terlibat aksi teror lantaran ia diketahui merupakan tersangka pencurian senjata milik penjara di Tangerang.
“Senjata yang dia curi sembilan buah, namun baru satu yang diketahui dijual ke pelaku teror di Thamrin. Lainnya masih didalami Densus", ungkap Kapolres Brebes AKBP Harryo Sugihhartono kepada CNN Indonesia.
Rabu, 09 September 2015
Cek Kesiapan Operasional, Kapolri Temui Densus 88 Malam Tadi
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti diketahui memanggil Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 8 September malam. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu tak hanya untuk bersilaturahmi.
"Mengecek kesiapan operasional teman-teman Densus," kata Karopenmas Polri Brigjen Agus Rianto ketika dihubungi wartawan, Rabu (9/9/2015).
Pertemuan juga dilakukan atas alasan lain. Petinggi Polri ingin bertemu langsung dengan pasukan yang dikenal dengan kepiawaian khusus ini. "Untuk memberi motivasi mereka dalam melaksanakan tugas karena beberapa waktu ini pimpinan belum bertemu mereka," tambah Agus.
![]() |
Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS. (Foto:Antara/Alinudin) |
Pertemuan juga dilakukan atas alasan lain. Petinggi Polri ingin bertemu langsung dengan pasukan yang dikenal dengan kepiawaian khusus ini. "Untuk memberi motivasi mereka dalam melaksanakan tugas karena beberapa waktu ini pimpinan belum bertemu mereka," tambah Agus.
Rabu, 12 Agustus 2015
Densus 88 geledah dua rumah diduga teroris di Losari
Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dan anggota Polres Kota Surakarta menggeledah dua rumah milik orang yang diduga terlibat terorisme di Kampung Losari, Semanggi, Pasar Kliwon Solo, Rabu petang.
Polisi pertama menggeledah sebuah gubuk dan musala di Kampung Losari RT 05 RW 03 Semanggi Pasar Kliwon atau jauh dari rumah terduga teroris Ibrahim Sungkar yang ditangkap pada 2013.
Polisi menggeledah musala dan gubuk bekas kandang kambing, dan kemudian beralih di rumah Udin di RT 04 RW 03 Losari Semanggi. Polisi mulai masuk ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
Polisi kemudian meninggalkan lokasi dengan membawa bungkusan plastik warna hitam dan putih, tetapi belum diketahui apa isinya. Barang temuan itu kemudian dimasukan ke mobil dan segera meninggalkan lokasi.
Polisi pertama menggeledah sebuah gubuk dan musala di Kampung Losari RT 05 RW 03 Semanggi Pasar Kliwon atau jauh dari rumah terduga teroris Ibrahim Sungkar yang ditangkap pada 2013.
Polisi menggeledah musala dan gubuk bekas kandang kambing, dan kemudian beralih di rumah Udin di RT 04 RW 03 Losari Semanggi. Polisi mulai masuk ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
Polisi kemudian meninggalkan lokasi dengan membawa bungkusan plastik warna hitam dan putih, tetapi belum diketahui apa isinya. Barang temuan itu kemudian dimasukan ke mobil dan segera meninggalkan lokasi.
Senin, 06 April 2015
Diduga Teroris Mantan Kopasuss TNI AD Ditembak Mati Densus 88
Terduga teroris Daeng Koro adalah seorang desersi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Dia tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror yang diperbantukan oleh TNI, di Pegunungan Biru Poso Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Sebagai seorang desersi TNI, Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara. Mengingat, Daeng Koro sempat mengabdi di korps baret merah itu.
"Ya kalau mantan tentara memang punya keahlian," kata Jenderal Moeldoko, di Istana Negara Jakarta, Senin 6 April 2015.
Moeldoko mengakui, dari sekian banyak anggota TNI, instansinya tidak bisa mendeteksi setiap orang yang masuk, apakah ke depannya akan membela negara atau justru tidak, seperti yang terjadi pada Daeng Koro ini.
![]() |
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. | Foto : Puspen TNI |
Sebagai seorang desersi TNI, Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara. Mengingat, Daeng Koro sempat mengabdi di korps baret merah itu.
"Ya kalau mantan tentara memang punya keahlian," kata Jenderal Moeldoko, di Istana Negara Jakarta, Senin 6 April 2015.
Moeldoko mengakui, dari sekian banyak anggota TNI, instansinya tidak bisa mendeteksi setiap orang yang masuk, apakah ke depannya akan membela negara atau justru tidak, seperti yang terjadi pada Daeng Koro ini.
Minggu, 22 Maret 2015
Densus 88 Tangkap Fachri, Perekrut dan Penyandang Dana ISIS
Detaseman Khusus 88 Antiteror menangkap seorang yang diduga penyandang dana sekaligus perekrut anggota ISIS di Cisauk, Tangerang Selatan kemarin. M Fachri ditangkap di di dekat rumahnya di Jalan Baru LUK RT05/07 Kelurahan Bhati Jaya.
Menurut Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Irfing Jaya, Minggu (22/3), Fachri diduga menjai pengumpul sekaligus penyandang dana untuk memberangkatkan warga negara Indonesia ke Suriah dan Irak. "Ia memfasilitasi orang untuk bergabung ke ISIS," kata Irfing kepada CNN Indonesia.
Melalui jaringannya, Fachri merekrut orang agar mau diberangkatkan ke Irak dan Suriah. Rekrutmen dilakukannya secara tertutup melalui dunia maya. Pria yang baru dua tahun pindah ke Tangerang Selatan ini mengelola sebuah situs al-mustaqbal.net.
Menurut Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Irfing Jaya, Minggu (22/3), Fachri diduga menjai pengumpul sekaligus penyandang dana untuk memberangkatkan warga negara Indonesia ke Suriah dan Irak. "Ia memfasilitasi orang untuk bergabung ke ISIS," kata Irfing kepada CNN Indonesia.
Melalui jaringannya, Fachri merekrut orang agar mau diberangkatkan ke Irak dan Suriah. Rekrutmen dilakukannya secara tertutup melalui dunia maya. Pria yang baru dua tahun pindah ke Tangerang Selatan ini mengelola sebuah situs al-mustaqbal.net.
Densus 88 Geledah Empat Lokasi Terkait Pendanaan ISIS
Detasemen 88 Antiteror menggeledah empat lokasi hari ini terkait pendanaan dan pengiriman warga negara Indonesia ke ISIS. Selain menggeledah, petugas juga menangkap beberapa orang yang diduga terkait ISIS.
Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Anton Charliyan, Minggu (22/3), empat tempat tersebut adalah Cileungsi milik seseorang berinisial AM, di Tambun milik J, Cisauk milik SH dan di Petukangan milik ML.
"Penggeledahan dan penangkapan terkait pendanaan ISIS," kata Anton kepada CNN Indonesia.
Sebelumnya, kata Anton, Densus 88 sudah menangkap beberapa orang terkait keterlibatan WNI dengan ISIS ini. Misalnya seseorang berinisial KI asal Tasikmalaya, ada pula FR dan AH.
Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Anton Charliyan, Minggu (22/3), empat tempat tersebut adalah Cileungsi milik seseorang berinisial AM, di Tambun milik J, Cisauk milik SH dan di Petukangan milik ML.
"Penggeledahan dan penangkapan terkait pendanaan ISIS," kata Anton kepada CNN Indonesia.
Sebelumnya, kata Anton, Densus 88 sudah menangkap beberapa orang terkait keterlibatan WNI dengan ISIS ini. Misalnya seseorang berinisial KI asal Tasikmalaya, ada pula FR dan AH.
Selasa, 23 Desember 2014
Densus Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo
Salah seorang terduga teroris di Sukoharjo ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri pada Selasa, 23 Desember 2014. Terduga teroris yang berinisial DK tersebut ditangkap usai menjalankan salat Asar di Masjid Istijabah, Gambiran, Kartasura, Makamhaji, Sukoharjo.
Berdasarkan keterangan dari saksi mata, Parjiman, penangkapan dilakukan ketika DK keluar dari Masjid. DK ditangkap oleh sejumlah petugas berpakaian preman yang turun dari dua mobil jenis Toyota Avanza.
“Setelah ditangkap langsung dimasukkan ke dalam mobil,” kata dia yang saat itu posisinya tidak jauh dari lokasi penangkapan.
![]() |
Rumah kontrakan yang dihuni DK, terduga teroris yang ditangkap Sukoharjo, Selasa 23 Desember 2014 |
Berdasarkan keterangan dari saksi mata, Parjiman, penangkapan dilakukan ketika DK keluar dari Masjid. DK ditangkap oleh sejumlah petugas berpakaian preman yang turun dari dua mobil jenis Toyota Avanza.
“Setelah ditangkap langsung dimasukkan ke dalam mobil,” kata dia yang saat itu posisinya tidak jauh dari lokasi penangkapan.
Senin, 29 September 2014
Densus 88 Kembali Bekuk 3 Teroris Poso
Tiga orang teroris Poso berhasil diamankan oleh Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/9) kemarin. Ketiga teroris tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Sabtu (27/9), menjelaskan penangkapan ketiga teroris dilakukan di tempat terpisah. Penangkapan pertama pada pukul 06.10 WITA dengan tersangka bernama Suhardi alias Gode alias Adi Gode di kediamannya di Jl Pulau Sabang, Poso.
Teroris Suhardi mempunyai peran sebagai pemegang dana kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan penggalang dana untuk aksi bom Pantangolemba.
Selain itu, Suhardi juga menjadi penghubung kelompok Makassar dengan MIT, sebagai pengantar logistik kelompik MIT.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Sabtu (27/9), menjelaskan penangkapan ketiga teroris dilakukan di tempat terpisah. Penangkapan pertama pada pukul 06.10 WITA dengan tersangka bernama Suhardi alias Gode alias Adi Gode di kediamannya di Jl Pulau Sabang, Poso.
Teroris Suhardi mempunyai peran sebagai pemegang dana kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan penggalang dana untuk aksi bom Pantangolemba.
Selain itu, Suhardi juga menjadi penghubung kelompok Makassar dengan MIT, sebagai pengantar logistik kelompik MIT.
Minggu, 10 Agustus 2014
Densus 88 Ringkus Anak Buah Baasyir yang Deklarasikan ISIS
Tim Densus 88 Antiteror bersama Subdit Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya meringkus Ketua Harian Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Afif Abdul Majid alias Afif. Penangkapan anak buah Abu Bakar Baasyir (ABB) itu dilakukan pada Sabtu 9 Agustus malam sekitar pukul 22.45 wib.
"Tempat penangkapan di pinggir Jalan (Toko Kebab) Jalan Wibawa Mukti, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Ronny F Sompie, di Jakarta, Minggu (10/8/2014).
Ronny menjelaskan, Afif diduga ikut serta mendanai Ubaid di Aceh pada 2010. Selain itu, Afif juga disinyalir terlibat dalam acara deklarasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bersama Abu Bakar Baasyir.
![]() |
Anggota Densus 88 menuju lokasi penggerebekan rumah yang diwarnai dengan kontak senjata diduga kuat menjadi sarang teroris Noordin M. Top, di Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jateng.(Antara) |
"Tempat penangkapan di pinggir Jalan (Toko Kebab) Jalan Wibawa Mukti, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Ronny F Sompie, di Jakarta, Minggu (10/8/2014).
Ronny menjelaskan, Afif diduga ikut serta mendanai Ubaid di Aceh pada 2010. Selain itu, Afif juga disinyalir terlibat dalam acara deklarasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bersama Abu Bakar Baasyir.
Selasa, 24 Juni 2014
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Cipayung
Terduga Teroris Berencana Bakar Pos Polisi di Depok dan Jakarta
Penangkapan terduga teroris di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (24/6/2013) diawali dari penangkapan terduga teroris di Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2014).
Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, penangkapan terhadap Mury alias Donal di rumahnya RT 11 RW 5 Nomor 55, Kelurahan Munjul, berdasar pengembangan terduga teroris sebelumnya.
"Keterlibatannya tergabung dalam kelompok Syariatul Irhab pimpinan Arif Budi Setyawan alias Arif Tuban yang sudah ditangkap 19 Juni 2014 di Jati padang Jakarta Selatan," kata Boy dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (24/6/2014).
Penangkapan terduga teroris di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (24/6/2013) diawali dari penangkapan terduga teroris di Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2014).
![]() |
BNPT sudah punya catatan tentang AW dalam kaitannya dengan aksi terorisme |
Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, penangkapan terhadap Mury alias Donal di rumahnya RT 11 RW 5 Nomor 55, Kelurahan Munjul, berdasar pengembangan terduga teroris sebelumnya.
"Keterlibatannya tergabung dalam kelompok Syariatul Irhab pimpinan Arif Budi Setyawan alias Arif Tuban yang sudah ditangkap 19 Juni 2014 di Jati padang Jakarta Selatan," kata Boy dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (24/6/2014).
Jumat, 23 Mei 2014
Jelang Pilpres, Densus 88 Tangkap 10 Terduga Teroris
Jelang pemilihan presiden (pilpres), Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, berhasil mengamankan teroris kelompok Santoso yang kerap beraksi di Poso, Sulawesi Tengah.
Penangkapan tersebut dilakukan guna menjaga keamanan pesta demokrasi pada 9 Juli 2014 mendatang. Hal tersebut dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar
"Mereka sudah DPO selama 10 tahun dan sampai saat ini sudah diamankan. Meskipun masih ada beberapa teroris lain yang masih dalam pengejaran," kata Boy Rafli, di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Penangkapan tersebut dilakukan guna menjaga keamanan pesta demokrasi pada 9 Juli 2014 mendatang. Hal tersebut dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar
"Mereka sudah DPO selama 10 tahun dan sampai saat ini sudah diamankan. Meskipun masih ada beberapa teroris lain yang masih dalam pengejaran," kata Boy Rafli, di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Label:
Densus 88,
Isu Politik,
Isu Terorisme
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...