Duar....!! suara dari laras meriam 155mm itu begitu menggelegar. Jumat, 28 Agustus lalu, di Cipatat Bandung Jawa Barat, untuk pertama kalinya meriam SPH Caesar menyalak dan memuntahkan pelurunya di tanah air. Daya hancur meriam asal Prancis ini sungguh mengagumkan.
Saat itu, meriam Caesar dicoba untuk menembak langsung alias direct shot. Sasaran sejauh 1,4 kilometer pun hancur berantakan. Untuk uji pertama ini memang sengaja sang Caesar dicoba untuk menembak jarak dekat. Namun dalam minggu ini, Caesar akan diuji hingga batas maksimumnya.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Tampilkan postingan dengan label Meriam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Meriam. Tampilkan semua postingan
Rabu, 02 September 2015
[Video] Tembakan Pertama Meriam Caesar TNI AD
Label:
Bom,
Latihan Militer,
Meriam,
TNI AD
Senin, 03 Agustus 2015
Kanada dan China Transfer Teknologi MLRS dan RCWS Untuk Indonesia
Menurut laporan tiga bulanan Kanada dan Pertahanan China, perusahaan Norinco telah mentransfer ke Perusahaan IndoMesin, tiga teknologi produksi senjata yang diproduksi di Indonesia, untuk melengkapi alutsista Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Senjata itu adalah peluncur roket multilaras (MLRS) Type 90B, 40-mount 122mm, UW 1 Remote Control Weapon Station (RCWS), serta meriam laut 30 mm.
Indonesia hanya bertanggung jawab untuk perakitan semua bagian yang disediakan oleh Norinco, kemudian secara bertahap akan melakukan produksi lokal terhadap bagian yang mereka buat sendiri. Senjata ini hanya untuk digunakan oleh angkatan bersenjata Indonesia dan tidak dapat diekspor.
Senjata itu adalah peluncur roket multilaras (MLRS) Type 90B, 40-mount 122mm, UW 1 Remote Control Weapon Station (RCWS), serta meriam laut 30 mm.
![]() |
MLRS type 90B Norinco China yang ditransfer teknologi ke Indonesia |
Indonesia hanya bertanggung jawab untuk perakitan semua bagian yang disediakan oleh Norinco, kemudian secara bertahap akan melakukan produksi lokal terhadap bagian yang mereka buat sendiri. Senjata ini hanya untuk digunakan oleh angkatan bersenjata Indonesia dan tidak dapat diekspor.
Label:
Industri Pertahanan,
Meriam,
Produk Nasional,
Roket,
Rudal
Kamis, 25 Desember 2014
Korps Artileri TNI AD Menanti Datangnya Tank Howitzer K9
Jika Amerika Serikat memiliki artileri howitzer swagerak 155mm andalan M109 Paladin, Korea Selatan punya K9, kendaraan artileri swagerak yang tak kalah bagusnya. Pada K9 lah korps Artileri TNI AD melirik dan mempersiapkan akuisisinya. Masa-masa realisasi pembangunan kekuatan TNI yang mengacu kepada MEF (Minimum Essential Force) Renstra I memang sudah hampir paripurna, dengan sebagian besar alutsista yang dipesan sudah mulai berdatangan. Korps Artileri TNI AD sendiri kebagian 37 unit howitzer berbasis truk CAESAR dari Perancis senilai USD 141 juta dan 36 unit sistem artileri roket ASTROS senilai USD 405 juta dari Brasil. Ini berarti Korps Artileri TNI AD bisa memodernisasi dan membentuk 4 batalyon artileri swagerak, diluar sejumlah meriam tarik 105mm Kh-178 dan 155mm Kh-179 yang dibelinya dari Korea Selatan.
Di luar perkiraan, di tengah masa transisi pemerintahan hasil Pemilu 2014, TNI ternyata tak lantas berhenti dan mengambil napas. MEF Renstra 2 yang sudah di ambang pintu perlahan-lahan mulai mengemuka. Alutsista pilihan dan berkualitas kembali disasar untuk menjaga kedaulatan dan meningkatkan wibawa di antara Negara kawasan. Satu yang dilirik untuk semakin memperkuat Korps Artileri TNI AD adalah sistem artileri swagerak berpenggerak roda rantai (tracked). Sistem semacam ini hanya dimiliki oleh sedikit Negara. Yang paling mendominasi, tentu saja adalah M109 Paladin yang begitu laku dan dipergunakan hampir sebagian besar Negara NATO. Inggris memiliki AS90, dan Jerman Barat menggunakan Panzer Haubitze (PzH) 2000.
![]() |
Tank K9 Thunder 155mm Self-Propelled Howitzer |
Di luar perkiraan, di tengah masa transisi pemerintahan hasil Pemilu 2014, TNI ternyata tak lantas berhenti dan mengambil napas. MEF Renstra 2 yang sudah di ambang pintu perlahan-lahan mulai mengemuka. Alutsista pilihan dan berkualitas kembali disasar untuk menjaga kedaulatan dan meningkatkan wibawa di antara Negara kawasan. Satu yang dilirik untuk semakin memperkuat Korps Artileri TNI AD adalah sistem artileri swagerak berpenggerak roda rantai (tracked). Sistem semacam ini hanya dimiliki oleh sedikit Negara. Yang paling mendominasi, tentu saja adalah M109 Paladin yang begitu laku dan dipergunakan hampir sebagian besar Negara NATO. Inggris memiliki AS90, dan Jerman Barat menggunakan Panzer Haubitze (PzH) 2000.
Kamis, 11 Desember 2014
Kodam XII Dapat Tambahan Meriam Tarik Kaliber Terbesar
Kodam XII Tanjungpura terus menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk meningkatkan kekuatan TNI. Batalyon Armed 16/105 Tarik dipastikan menerima KH-179 Howitzer 155mm. Meriam Tarik mempunyai kaliber terbesar.
Pangdam Tanjungpura Mayor Jenderal Toto Rinanto menyatakan, Yonarmed 16/105/Tarik rencannya mendapatkan KH-179 Howitzer 155mm. Meriam Tarik mempunyai kaliber Terbesar Armed TNI-AD.
’’Sebelum mendapatkan senjata itu, sumber daya manusia yang akan mengawaki senjata tersebut harus dipersiapkan sehingga pada tiba waktunya prajurit Armed dapat mengoperasionalkannya,’’ katanya setelah memimpin serah terima jabatan Aslog Kasdam Kolonel Inf Imam Firdaus Budiharto kepada pejabat baru Letnan Kolonel Inf Wawan Hermawan di Pontianak, Kalimantan Barat, kemarin.
![]() |
Meriam KH-179 Howitzer 155mm TNI AD |
Pangdam Tanjungpura Mayor Jenderal Toto Rinanto menyatakan, Yonarmed 16/105/Tarik rencannya mendapatkan KH-179 Howitzer 155mm. Meriam Tarik mempunyai kaliber Terbesar Armed TNI-AD.
’’Sebelum mendapatkan senjata itu, sumber daya manusia yang akan mengawaki senjata tersebut harus dipersiapkan sehingga pada tiba waktunya prajurit Armed dapat mengoperasionalkannya,’’ katanya setelah memimpin serah terima jabatan Aslog Kasdam Kolonel Inf Imam Firdaus Budiharto kepada pejabat baru Letnan Kolonel Inf Wawan Hermawan di Pontianak, Kalimantan Barat, kemarin.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...