Produk senapan sniper SPR-2 yang diproduksi oleh BUMN Indonesia, yaitu PT Pindad (Persero), tak kalah dengan produk sniper sejenis yang diproduksi oleh produsen asing.
Saat dipakai kesatuan TNI, senapan sniper yang desainnya muncul di film Rambo IV ini memiliki tingkat akurasi lebih tinggi daripada senapan sniper asing.
"Saat uji di beberapa tempat, SPR-2 akurasinya sangat baik dan lebih baik dari produk luar. Salah satu yang kita tahu, personil Kodam Iskandar Muda, dites sama prajurit ternyata SPR-2 akurasi lebih baik," kata Direktur Utama PT Pindad (Persero), Silmy Karim, kepada detikFinance, Rabu (11/5/2016).
Lanjut Silmy, tak banyak perusahaan senjata di dunia yang mengembangkan dan memproduksi senapan sniper. Alasannya, pasar senapan sniper sangat terbatas. Namun, hal itu tak menjadi alasan bagi Pindad untuk berhenti mengembangkan dan memproduksi senapan untuk penembak jitu.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Tampilkan postingan dengan label Sniper. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sniper. Tampilkan semua postingan
Kamis, 12 Mei 2016
Jumat, 10 Juli 2015
Polri Kerahkan "Sniper" Saat Lebaran
Penempatan penembak jitu (sniper) di jalur mudik memiliki syarat sendiri. Salah satunya daerah tersebut rawan dengan ancaman oleh pihak-pihak tertentu.
"Kita lihat ancamannya, tidak harus seluruhnya ada sniper," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Badrodin menilai, jika ancaman tersebut tinggi, maka daerah tersebut akan ditempatkan sniper. Salah satunya agar pemudik merasa aman melintas di tempat rawan kejahatan tersebut.
"Kita lihat ancamannya, tidak harus seluruhnya ada sniper," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Badrodin menilai, jika ancaman tersebut tinggi, maka daerah tersebut akan ditempatkan sniper. Salah satunya agar pemudik merasa aman melintas di tempat rawan kejahatan tersebut.
Selasa, 21 April 2015
Penembak Jitu Amankan Pelaksanaan KAA
Penembak jitu (sniper) TNI saat berjaga mengawasi kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (20/4). Dua puluh tujuh ribu personel TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan KAA ke-60 di Kota Jakarta dan Bandung. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Label:
Internasional,
Propesionalisme TNI,
Sniper
Rabu, 25 Februari 2015
Tatang Koswara Satu-satunya 'Sniper Indonesian' yang di Akui Dunia
Tatang Koswara satu-satunya sniper Indonesia yang diakui dunia. Namun Pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu) membuat uang pensiunnya tak besar. Kakek tujuh orang cucu ini pun membuka warung makan di lingkungan Kodiklat TNI AD di Bandung. Apa kata TNI AD soal jalan hidup Tatang yang sekarang ini?
"Kalau hidup pas-pasan, memang kemampuan TNI AD dalam hal ini tidak mungkin memberikan kesejahteraan yang lebih di luar kemampuan. Tapi kami memberikan penghargaan," ujar Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat berbincang dengan detikcom, Selasa (24/2/2015) malam.
Nama Tatang masuk dalam buku 'Sniper Training, Techniques and Weapons' karya Peter Brokersmith yang terbit pada 2000, nama Tatang tercatat di urutan ke-14 sniper hebat dunia.
"Kalau hidup pas-pasan, memang kemampuan TNI AD dalam hal ini tidak mungkin memberikan kesejahteraan yang lebih di luar kemampuan. Tapi kami memberikan penghargaan," ujar Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat berbincang dengan detikcom, Selasa (24/2/2015) malam.
Nama Tatang masuk dalam buku 'Sniper Training, Techniques and Weapons' karya Peter Brokersmith yang terbit pada 2000, nama Tatang tercatat di urutan ke-14 sniper hebat dunia.
Label:
Prestasi Militer,
Propesionalisme TNI,
Sniper
Jumat, 30 Agustus 2013
Peluru Senapan Sniper Buatan Pindad Mampu Jebol Tank
Senapan Sniper Buatan Pindad dengan peluru berjenis MU 3PB kaliber 12,7 milimeter mampu menembus lapisan baja.
Indonesia sudah sejak lama mampu memproduksi senjata melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pindad (Persero). Salah satu produk inovasi Pindad adalah peluru yang mampu menembus tank baja.
Engineer Produksi dan Desain Pindad, Budi mengungkapkan, peluru yang berjenis MU 3PB kaliber 12,7 milimeter tersebut diproduksi Pindad di Jawa Timur, daya ledaknya lebih kuat dibanding peluru yang selama ini biasa diproduksi perseroan.
Indonesia sudah sejak lama mampu memproduksi senjata melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pindad (Persero). Salah satu produk inovasi Pindad adalah peluru yang mampu menembus tank baja.
Engineer Produksi dan Desain Pindad, Budi mengungkapkan, peluru yang berjenis MU 3PB kaliber 12,7 milimeter tersebut diproduksi Pindad di Jawa Timur, daya ledaknya lebih kuat dibanding peluru yang selama ini biasa diproduksi perseroan.
Selasa, 30 Juli 2013
Polda Lampung Sebar Sniper di Jalan Lintas Barat Sumatra
Polda Lampung bakal menerjunkan sniper dan unit walet untuk pengamanan pemudik di jalan lintas barat (jalinbar) ruas Kota Agung-Semaka.
Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko mengatakan langkah ini dilakukan untuk menindak pelaku pembegalan. Sebab, jalinbar mulai ruas Kota Agung, Wonosobo, Bandar Negeri Semong, Semaka rawan pembegalan.
Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko mengatakan langkah ini dilakukan untuk menindak pelaku pembegalan. Sebab, jalinbar mulai ruas Kota Agung, Wonosobo, Bandar Negeri Semong, Semaka rawan pembegalan.
Minggu, 14 Juli 2013
Pindad Kewalahan Penuhi Order Pembuatan Senapan Sniper Seharga Rp 200 Juta per Unit
PT Pindad (Persero) mendapat order ratusan sniper (senjata laras panjang) dari dalam negeri hingga ratusan senjata tiap tahunnya. Dapat pesanan yang begitu banyak, Pindad jadi kewalahan.
Direktur Utama PT Pindad (Persero), Adik Avianto Soedarsono mengakui pihaknya menerima pesanan ratusan senapan laras panjang alias sniper dari dalam negeri setiap tahun. Sayangnya, perseroan belum mampu memproduksi pesanan tersebut sepenuhnya karena terbentur keterbatasan mesin produksi.
"Kami memang belum bisa penuh mengerjakan produksi senapan laras panjang secara penuh. Karena setiap tahun, permintaan bisa mencapai ratusan unit sniper".
Direktur Utama PT Pindad (Persero), Adik Avianto Soedarsono mengakui pihaknya menerima pesanan ratusan senapan laras panjang alias sniper dari dalam negeri setiap tahun. Sayangnya, perseroan belum mampu memproduksi pesanan tersebut sepenuhnya karena terbentur keterbatasan mesin produksi.
"Kami memang belum bisa penuh mengerjakan produksi senapan laras panjang secara penuh. Karena setiap tahun, permintaan bisa mencapai ratusan unit sniper".
Label:
Industri Pertahanan,
Pindad,
Produk Nasional,
Senapan,
Sniper
Jumat, 03 Agustus 2012
Amankan Arus Mudik, Sniper Disiagakan di Pantura
Jalur pantai utara (Pantura) di Jawa Barat sudah siap digunakan untuk arus mudik dan balik 2012 pada H-14 Lebaran.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Putut Eko Bayu Seno saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) persiapan pengamanan jelang lebaran di Pos Polisi Losari, Kabupaten Cirebon, Jumat 03 Agustus 2012.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Putut Eko Bayu Seno saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) persiapan pengamanan jelang lebaran di Pos Polisi Losari, Kabupaten Cirebon, Jumat 03 Agustus 2012.
"Seluruh ruas jalan di jalur Pantura Jawa Barat sudah bisa digunakan untuk arus mudik dan balik 2012, meski saya masih melihat adanya sejumlah perbaikan jalan," katanya.
Polda Jawa Barat akan meyiapkan sebanyak 262 pos pengamanan dengan alat komunikasi di jalur mudik Pantura Jawa Barat. Jaraknya 4,5 hingga 5 kilometer antar setiap pos.
Sabtu, 09 Juni 2012
SPR: Senapan Sniper Anti Tank Buatan Pindad
PT Pindad punya tiga produk varian Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senapan sniper anti material tank yang berkualitas dunia, yakni SPR-1, SPR-2, dan SPR-3.
Senapan ini bisa menembus baja yang tebalnya 3 sentimeter dari jarak
900 meter. Senapan ini memungkinkan penembak untuk mengatur ketinggian
posisi dan stabilitas senapan dengan cara mengatur bipod pada bagian
bawah depan laras, melihat sasaran dengan alat bidik tipe teleskop
menjadikannya senapan runduk dengan akurasi yang tinggi.
Senapan runduk ini tersedia dalam tiga varian yaitu SPR-1 dan SPR-3
diisi dengan peluru kaliber 7,62 x 51 mm, sedangkan SPR-2 diisi dengan
peluru kaliber .50 BMG atau 12,7x99mm.
Selasa, 17 April 2012
Sejarah dan Kiprah Penembak Jitu (Sniper) di Indonesia
Kiprah
penembak jitu (penembak runduk/sniper) Nusantara telah dikenal sejak perang Aceh pada abad ke
19. Berkat didikan tentara Jepang yang biasa bertempur dengan kondisi
serba minim, para prajurit "Siluman" itu banyak berperan saat revolusi
fisik 1945-1949.
Cukup sulit menentukan kapan ilmu tembak runduk (sniping) mulai dikenal oleh para prajurit di Nusantara. Minimnya catatan sejarah mengenai ini, baik dari masa Hindia Belanda, Jepang, maupun pasca Poklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, membuat upaya penelusuran poses tumbuh dan berkembangnya ilmu tembak runduk di tanah air laksana mencari sebatang jarum di tengah onggokan jerami.
Kerterlibatan para penembak runduk (sniper) di dalam sebuah petempuran hampir bisa dipastikan dibayangi aroma kerahasiaan sebagai dampak budaya "ambil jalan pintas" yang acap diambil para komandan pasukan. Dalam situasi seperti ini, jangan harap bakal ada selembar catatan terbuka soal terlibatnya penembak runduk.
Cukup sulit menentukan kapan ilmu tembak runduk (sniping) mulai dikenal oleh para prajurit di Nusantara. Minimnya catatan sejarah mengenai ini, baik dari masa Hindia Belanda, Jepang, maupun pasca Poklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, membuat upaya penelusuran poses tumbuh dan berkembangnya ilmu tembak runduk di tanah air laksana mencari sebatang jarum di tengah onggokan jerami.
Kerterlibatan para penembak runduk (sniper) di dalam sebuah petempuran hampir bisa dipastikan dibayangi aroma kerahasiaan sebagai dampak budaya "ambil jalan pintas" yang acap diambil para komandan pasukan. Dalam situasi seperti ini, jangan harap bakal ada selembar catatan terbuka soal terlibatnya penembak runduk.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...