Cari Artikel di Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Paspanpres. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Paspanpres. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Mei 2016

Panglima TNI Instruksikan Paspampres Tingkatkan Profesionalisme dan Perkuat Naluri Intelijen

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginstruksikan seluruh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terus meningkatkan profesionalime.

Hal itu diungkapkan Gatot saat memimpin langsung upacara serah terima jabatan (Sertijab) Danpaspampres dari Mayor Jenderal TNI Andika Perkasa kepada Brigadir Jenderal (Mar) Bambang Suswantono di Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).‬


Panglima TNI Instruksikan Paspampres Tingkatkan Profesionalisme dan Perkuat Naluri Intelijen

Gatot mengatakan, tugas pokok Paspampres ialah menjaga Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta keluarga pimpinan negara.‬

‪"Tugas pokok Paspampres adalah pengamanan presiden dan wakil presiden serta keluarganya, tamu negara serta mantan presiden dan wakil presiden dan keluarganya," tuturnya.

Minggu, 06 Maret 2016

Paspampres Melekat Amankan Tamu VVIP KTT OKI ke-5

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) akan melekat mengamankan tamu sangat-sangat penting (very very important person/VVIP) yang menjadi peserta Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) ke-5 tahun 2016.

"Mereka akan selalu melekat berada di dekat tamu VVIP, mulai dari kedatangan di bandara, penginapan, ke tempat acara hingga kepulangan," kata Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dansatgaspen) KTT LB OKI, Kolonel Czi Berlin G., di Jakarta, Sabtu.


Paspampres Melekat Amankan Tamu VVIP KTOKI ke-5

Aparat TNI dan Polri akan mengamankan pada titik yang dilewati rombongan tamu penting (VIP) setingkat pejabat kementerian, dan VVIP setingkat kepala negara/pemerintahan.

Ia mengemukakan, personiel Paspampres di Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak satu satuan setingkat peleton (SSP) sekira 60 orang, dan pengamanan dua satuan setingkat kompi (SSK) sekira 270 orang dari pasukan TNI dan Polri yang tergabung dalam Komando Operasi Pengamanan (Koopspam) bersiaga.

Kamis, 14 Januari 2016

Dimasa Lalu Paspampres pernah berseteru dengan RPKAD/Kopassus

Tinta merah kembali mencoreng nama besar Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Setidaknya, dua anggotanya terlibat dalam kasus-kasus pidana, di antaranya kasus narkoba dan kekerasan.

Pratu Frestiyan Ardha Pranata, ditangkap petugas bandara Kualanamu, Medan, Minggu (10/1). Frestiyan ditangkap karena ketahuan membawa 1/2 butir pil ekstasi dan sabu seberat 0,35 gram dalam plastik transparan yang disembunyikan dalam topi yang dipakainya.


Dimasa Lalu Paspampres pernah berseteru dengan RPKAD/Kopassus

Terakhir, anggota Paspampres grup A atau pengawal Presiden Joko Widodo, Serda Tomy dan Serda Tengku menganiaya Camat Tanah Abang Hidayatulloh dan personel Satpol PP, Mail Kurniawan. Jika ditilik ke belakang, mereka seharusnya malu prestasi yang didapat para pendahulunya.

Kisahnya dimulai ketika Gerakan 30 September 1965 berhasil ditumpas. Kondisi Indonesia pascapemberontakan gagal itu membuat kondisi keamanan di Jakarta belum sepenuhnya terkendali. Banyak pasukan yang dikerahkan hingga ke pusat-pusat pemerintahan, utamanya istana.

Jumat, 23 Januari 2015

Gelar Pasukan Pengaman Wapres

Gelar Pasukan Pengaman Wapres

Personil TNI AD melakukan gelar pasukan pengamanan kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (23/1). Sebanyak 2.000 personil TNI, Polri dan instansi terkait akan disiagakan untuk pengamanan kunjungan kerja Jusuf Kalla di Sulawesi Selatan pada 27-29 Januari 2015. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

Senin, 17 November 2014

Respons Panglima TNI Soal Anggota Polri Jadi Paspampres

Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara mengenai adanya anggota Polri yang menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Dia berpendapat, anggota Polri yang diperbantukan menjadi Paspamres memiliki posisi yang berbeda.


Respons Panglima TNI Soal Anggota Polri Jadi Paspampres

"Oh posisinya beda, posisinya nanti kita lihat, posisinya mungkin tidak di struktur pasukan. Ya gitu, strukturnya di bawah struktur Panglima TNI," Moeldoko di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Minggu 16 November 2014 malam.

Adapun rencana mengenai sejumlah anggota Polri yang diperbantukan di Paspasmpres, kata dia, masih menunggu perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Minggu, 19 Oktober 2014

Kolonel Hersan, Eks Komandan KRI Diponegoro Jadi Ajudan Jokowi

Jokowi telah resmi memilih tiga ajudan dari kalangan TNI AD, AU, dan AL. Kolonel Laut Hersan terpilih menjadi ajudan presiden ketujuh itu yang berasal dari kalangan AL.

"Dari AL yang terpilih adalah Kolonel Laut (P) Hersan, SH," kata Kadispen TNI AU Laksamana Pertama Manahan Simorangkir saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (19/10/2014).


Kolonel Hersan, Eks Komandan KRI Diponegoro Jadi Ajudan Jokowi

Kolonel Hersan merupakan alumni Akademi Angkatan Laut tahun 1994. Dalam perjalanan kariernya, Hersan pernah menjadi Komandan KRI Diponegoro.

"Lahir tanggal lahir 7 Juli 1970, dua jabatan terakhir adalah Komandan KRI SRI-352 dan Satkor Koarmatim," jelas Manahan.

Senin, 25 Agustus 2014

Ketika Paspampres Mulai Kawal Presiden Terpilih

Putusan Mahkamah Konstitusi telah menguatkan keputusan Komisi Pemilihan Umum yang menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019. Tugas kepolisian mengawal dan mengamankan resmi berakhir sejak KPU menyerahkan tugas pengamanan serta pengawalan Jokowi-JK kepada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Ketika Paspampres Mulai Kawal Presiden Terpilih

Asisten Operasi Komandan Paspampres, Kolonel A. Budi Handoyo, mengatakan, pengamanan tidak hanya dilakukan terhadap Jokowi-JK. Paspampres, menurut dia, juga akan mengamankan dan mengawal istri termasuk keluarga Jokowi-JK.

"(Paspampres) 37 orang. Terbagi untuk presiden terpilih 25 orang, dan istri presiden terpilih 12 orang," kata Budi.

Jumat, 25 Juli 2014

Pemerintahan SBY Tuai Pujian Menjelang Akhir Masa Jabatannya

Begitulah gambaran perjalanan pemerintahan kita selama sepuluh tahun terakhir ini. Atas nama demokrasi, kebebasan berpendapat maka jalannya pemerintahan sepanjang jalan ceritanya dicecar terus oleh beberapa media vulgar untuk menggiring opini publik seakan-akan jalannya pemerintahan tidak membawa nilai, perbaikan dan pertumbuhan. Tetapi ketika menjelang akhir justru pujian mengalir dari media yang sama pula seiring dengan beralihnya cara pandang dan kepentingan mereka menghujat dari Presiden eksisting ke para Capres yang didukungnya.


Sejak awal kita berpandangan bahwa dalam setiap ide dan tulisan yang kita publikasikan, rangkaian kalimat yang kita sampaikan selalu ingin menyatakan niat khusnuzon.  Tidak ingin berputar pada alinea menyalahkan tetapi pada hasrat yang menggebu untuk menempatkan nilai prestasi pada koridor yang pantas.  Banyak hal yang sudah dicapai dalam perjalanan pemerintahan SBY tetapi apakah hasil itu kemudian bisa dipublikasikan secara proporsional oleh media “independen” kita. Jawab jelasnya tidak.  Yang diberitakan oleh media dengan tanda kutip independen itu lebih banyak publikasi hujatan, prasangka buruk, caci maki dan ejekan diluar batas-batas kepatutan untuk sebuah media berita. Pura-pura independen tetapi sejatinya untuk menyuarakan kepentingan pemilik medianya.

Kamis, 05 Juni 2014

Paspampres RI Ikuti Latihan Bersama Penanggulangan Teror di Korea Selatan

Sadar akan kompleksitas tantangan dan ancaman yang terus meningkat, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengikuti kegiatan Joint Exercise Counter Terrorism with 707th CT/SMB pada 12 - 24 Mei di Gwaju, Korea Selatan. Kegiatan ini diikuti oleh 20 anggota Paspampres yang telah berhasil lolos dari proses seleksi ketat dua bulan sebelumnya. Latihan bersama tersebut dipusatkan di sebuah training centre yang sarat akan fasilitas pendukung.

Paspampres Ikuti Latihan Bersama Penanggulangan Teror di Korea Selatan


Latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel Paspampres dalam menangani dan mengantisipasi serangan teroris yang dapat membahayakan keselamatan VVIP. Hal ini tentu sangat berguna bagi anggota Paspampres yang dalam kesehariannya berjibaku dengan berbagai kemungkinan ancaman terhadap Kepala Negara yang dikawalnya. Dari hasil latihan yang berlangsung selama kurang lebih dua minggu tersebut, menjadikan anggota Paspampres mendapatkan berbagai pengalaman baru.

Jumat, 07 Maret 2014

Lika-liku Tugas Paspampres mengawal orang nomor 1 dan 2 di Indonesia

Menjadi seorang pengawal presiden bukanlah pekerjaan mudah. Tak kenal lelah dan waktu bahkan keluarga pun sempat dinomorduakan karena rutinitas sehari-hari yang padat. Pertanggungjawabannya pun tak main-main, seorang Pasukan pengawal presiden (Paspampres) harus menjamin keselamatan orang nomor 1 dan 2 di Indonesia.

Lika-liku Tugas Paspampres mengawal orang nomor 1 dan 2 di Indonesia

Kisah ini diceritakan oleh Letkol Inf Novi Helmy Prasetya, yang kini sudah menjabat sebagai Komandan Grup D Paspampres. Pria kelahiran Bangkalan, Madura, November 1971 ini mulai masuk Paspampres pada tahun 2003.

Kala itu dirinya menjabat sebagai Kepala Seksie Operasi Paspampres. Sebagai garda terdepan pengamanan presiden, Novi mengaku kadangkala tugasnya keteteran. Tak jarang pimpinannya memarahi Novi karena melakukan kelalaian.

Senin, 03 Maret 2014

Grup Baru Paspampres untuk Kawal Mantan Presiden dan Wapres

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko meresmikan penambahan satu grup baru dalam satuan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Secara khusus, grup ini akan melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap mantan presiden dan mantan wakil presiden beserta keluarganya.

Grup Baru Paspampres untuk Kawal Mantan Presiden dan Wapres
Persiapan BDF -Sejumlah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mendemostrasikan cara-cara kegiatan pengamanan VVIP di Lagoon, Nusa Dua, Bali, Minggu (4/11/2012). Tampak prajurit Paspamres berusaha berlatih mangengawal tamu negara .

"Grup D ini akan bertugas mengamankan mantan presiden dan wakil presiden, istri dan suaminya," kata Moeldoko kepada wartawan di Lapangan Hitam Markas Komando Paspamres, Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/3/2014).

Moeldoko mengatakan, setiap objek mantan kepala negara akan dijaga oleh satu tim yang terdiri dari 30 orang. Meski demikian, menurutnya, setiap objek tidak mungkin didampingi secara terus menerus dengan jumlah pasukan sebanyak itu.

Penambahan Grup Paspampres

Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko (kiri) berbincang dengan Komandan Paspampres Mayjen TNI Doni Monardo (tengah) dan Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul usai menjadi inspektur upacara pengesahan validasi organisasi dan tugas Paspampres di Mako Paspampres Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/3).


Paspampres melakukan penambahan satu grup menjadi empat grup (grup A, grup B, grup C dan grup D) yang semula tiga grup untuk melakukan tugas baru yakni pengamanan fisik jarak dekat terhadap mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga.
Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters