Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 14 Mei 2014
Prajurit Korps Marinir TNI AL Mendarat di Pantai Banongan
Prajurit Korps Marinir TNI AL melakukan pendaratan amfibi di pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Selasa (13/05/2014).
Pendaratan amfibi prajurit Korps Marinir TNI AL yang disaksikan Kadis Komlek Kormar Kolonel Marinir Baedowi, Komandan Menkav-1 Mar Letkol Mar Herkulanus Herry Sintarto, Kabag Renhar Diskmlek Kormar Letkol Mar Edy Cahyo, Pabanren Sops Kormar Letkol Mar Mauriadi, Pasops Menkav-1 Mar Letkol Mar Kusyuwono, Taruna Akademi TNI Tingkat IV, Siswa IPDN dan sejumlah mahasiswa yang sedang mengikuti Latsitardanus tersebut merupakan latihan Parsial menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2014.
Dalam pendaratan amfibi yang dipimpin Komandan Pasrat Letkol Marinir Agus Gunawan Wibisono, PKBT Letkol Mar Aris Budiadi, Danyon Armed Letkol Mar Kurniawan B.C.P tersebut, selain melibatkan prajuritnya, Korps Marinir TNI AL juga menurunkan material tempurnya, diantaranya 10 unit BMP-3F, 3 unit PT-76 M, 24 unit BTR-50, 4 unit Kapa K-61, 2 unit Kapa PTS, 4 unit How-105 mm dan 1 unit RM-70 Grad serta 2 buah perahu karet beserta motor tempelnya.
Seluruh personel dan material tempur Korps Marinir TNI AL melaksanakan latihan Parsial dalam rangka persiapan Latihan Gabungan TNI tahun 2014 dengan menggunakan KRI Makassar-590, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Mandar-514 dan KRI Teluk Sampit-515, selain itu ada KRI Pulau Rupat, KRI Pulau Rengat dan KRI Rimau.
Latihan pendaratan amfibi diawali dengan taklimat dari Pangkogasgabfib “Daratkan Pasukan Pendarat” kemudian dilanjutkan dengan bantuan tembakan kapal, setelah itu meluncurlah Tank Amfibi PT-76 dan BMP-3F pada gelombang pertama pendaratan, kemudian diikuti gelombang dua dan tiga pendaratan yaitu BTR-50, dilajutkan Sekoci Pendarat Pasukan sebagai gelombang keempat, pada gelombang lima dan enam 4 unit Kapa-61 yang membawa senjata Howitzer 105 mm dan pada gelombang terakhir satu buah LCU dengan membawa roket multi laras RM 70 Grad.
Setelah semua personel dan material tempur sudah mendarat, dilanjutkan dengan penembakan Howitzer 105 mm dan roket RM 70 Grad dari pantai Banongan dengan sasaran berada di daerah latihan Puslatpur Korps Marinir Baluran yang berjarak 20 km. (Marinir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar