PT Dirgantara Indonesia mendorong Kementerian Perindustrian mengembangkan industri pendukung atau komponen di dalam negeri guna menaikkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk produk pesawat buatan lokal N-219.
"Kementerian Perindustrian harus mengembangkan industri pendukung dan menciptakan 'cluster' industri untuk mendukung peningkatan TKDN dalam produksi pesawat N-219," kata Manajer Program N-219 PT Dirgantara Indonesia Budi Sampurno, di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam seminar "Kesiapan Industri Komponen Dalam Negeri Untuk Mendukung Kemandirian Industri Kedirgantaraan Nasional".
Menurut Budi, dukungan industri komponen nasional sebagai supplier program N-219 sangat penting karena sejak awal masuk ke pasar, pesawat N-219 ditargetkan mempunyai kandungan lokal atau TKDN minimal 40 persen, dan akan ditingkatkan menjadi 60 persen dalam waktu lima tahun.
"Industri komponen di Indonesia sebenarnya punya potensi cukup besar untuk dikembangkan agar bisa mendukung industri kedirgantaraan nasional," ujarnya.
Ia menjelaskan, industri pendukung yang harus dikembangkan untuk mencapai TKDN 40 persen pada produksi N-219 dalam dua tahun kedepan, antara lain acrylic/glass, plastik, karet, baja untuk tool dan jig - dari segi industri hulu.
Sementara dari industri supplier yang perlu dikembangkan, diantaranya jendela kabin pesawat, landing gear, dan bagian interior pesawat, seperti kursi, dapur, toilet.
Selanjutnya, kata Budi, industri yang harus dikembangkan untuk mencapai TKDN 60 persen dalam lima tahun berikutnya, dari segi hulu, yaitu industri alluminium alloy, titanium, cat, serat, dan bahan kimia untuk pesawat.
"Dari segi industri supplier yang perlu dikembangkan itu, industri avionik, bagian penempaan, mesin, kaca depan pesawat, radar, dan perlindungan korosi," katanya. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 12 Mei 2014
PTDI : kembangkan industri pendukung untuk peningkatan TKDN N-219
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar