foto legendaris : SBY dan Miniatur Kapal Selam Kilo Class |
“Peluncur peluru kendali antarbenua tidak masuk dalam agenda Indonesia. Keinginan Indonesia tidak muluk-muluk,” kata Purnomo usai menerima kunjungan Menteri Pertahanan China Jenderal Chang Wanquan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta. Senin 16 Desember 2013.
Purnomo menyatakan, saat ini kementeriannya tengah membahas pembelian kapal selam jenis Kilo dan Amur dari Rusia. Kemenhan juga sudah menyetujui kemungkinan penggunaan rudal Club S, yakni rudal antikapal jarak jauh yang diluncurkan dari bawah permukaan air. Jenis peralatan tempur ini termasuk kategori misil pembunuh yang mempunyai jarak tembak hingga 400 kilometer.
Rudal S-300VM dengan daya jangkau 200 km |
Rudal Club S itu akan melengkapi rudal lainnya yang telah dioperasikan oleh TNI AL, yaitu Yakhont. Kemampuan rudal Yakhont dapat menempuh jarak hingga 200 kilometer.
“Yang kami bangun saat ini yaitu kemampuan peluru kendali yang bisa mencapai 100, 150, 200, 250, dan 300 kilometer, apakah itu dilemparkan dari kapal selam atau pesawat tempur,” kata Purnomo.
Transfer teknologi rudal
Untuk kerjasama militer dengan China, Purnomo mengatakan saat ini Indonesia tengah membahas mekanisme transfer teknologi Rudal C-705 yang akan digunakan oleh Angkatan Laut Indonesia. Rudal C-705 ketika diluncurkan dapat menempuh jarak 150 kilometer.
Ini merupakan bagian dari kerjasama industri pertahanan kedua negara. Kerjasama itu tertuang dalam nota kesepakatan yang ditandatangani Wakil Menteri Pertahanan dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan Industri Nasional Pertahanan Cina.
Rudal-C-705 |
Selain itu ada pula produksi dan pemasaran bersama atas produk persenjataan tertentu yang disepakati antara lain rudal kendali C-705. Kesepakatan pembuatan rudal tersebut dibahas ketika digelar pertemuan di Beijing antara perwakilan Kemhan kedua negara pada tahun 2012.
Saat itu disepakati pembuatan bersama rudal antikapal C-705 akan direalisasikan oleh Kemhan serta Badan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Industri Pertahanan Negara (SASTIND) China.
Rudal C-705 merupakan pengembangan dari C-704. Bentuknya lebih menyerupai miniatur C-602. Pengembangan rudal baru ini fokus ke tiga hal, yakni elemen mesin, hulu ledak, dan sistem pemandu. Desain modular dari mesin baru meningkatkan jangkauan rudal yang sebelumnya 75-80 kilometer menjadi hingga 170 kilometer, dengan jarak efektif 140 kilometer jika didukung sistem targeting di balik cakrawala (OTHT).
C-705 dipersiapkan untuk mengandaskan kapal perang lawan yang berbobot hingga 1.500 ton (kelas light corvette). Daya hancur yang dihasilkan rudal C-705 bisa mencapai 95,7 persen, ideal untuk menenggelamkan kapal. (VIvaNews)
Gua bingung deh TNI kalo beli peralatan nyebar kemana mana, kapal selam udah jelas kita basisnya dari Jerman pake 209 sekarang kerjasama dengan Korsel utk Kapal selam yg juga basisnya 209, skrg mau dapet kapal selam dari russia. Yang penting dari kekuatan militer bukan berapa banyak kapal selam yg kita punya tapi semuanya bisa dioperasikan berkesinambungan, pendukung logistik yang mumpuni dan awak kapal yang terasah dan bisa disebar ke unit kapal lain. Perang modern dimenangkan dengan logistik dan kemampuan membuat semua peralatan tempur itu berjalan bukan dengah wah kita punya 10 kapal selam baru.Oya itu powerpointnya jelas bilang kalo Type 214 jangkauannya lebih jauh, bisa menyelam lebih dalam dan lebih stealthly,ngapain dong pake Amur?
BalasHapusarmur itu versi ekspor lada alias diatas kelas kilo yg lbh silent 8 kl dr kilo, bingung, cb baca baek2, kelas kilo itu ada pengembangan lg yaitu kelas lada keunggulanya kelas lada itu 8 kl lbh silent dr kilo nah versi ekspor kelas lada itu dinamarkan armur yg nggak ditambah of god ntar kl ditambah jd judul felm jacky chan deh armor of god aduh bingung yah, sama...., tp nggak sih kl gw mah, akwkawkkawkakkakaw
BalasHapus