Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Purn. Pramono Edhie Wibowo kembali membantah kabar pencekalan dirinya ke Amerika Serikat. Sebaliknya, saat berkunjung ke Hawaii, AS beberapa waktu lalu, Pramono justru ditawari berbagai alat sistem persenjataan utama (alutsista) yang dimiliki militer Negeri Paman Sam itu. Kisah ini dia sampaikan saat berbincang di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/2/2014) malam.
Ia menuturkan pada tahun 2012, dirinya diundang ke Pangkalan Komando Militer Amerika Serikat, US Asia Pacific Command (USPACOM), Hawaii, AS. Saat itu, katanya, dia disambut oleh para perwira tinggi AS, baik berbintang tiga maupun empat.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan para perwira tinggi AS menyebut kunjungan itu sebagai hal yang luar biasa. "Itu karena untuk pertama kalinya seorang jenderal bintang empat dari Indonesia datang ke Amerika," kata dia.
Saat pertemuan, Pramono mengaku dirinya didatangi salah satu perwira bintang empat. Perwira itu mengatakan kepadanya bahwa ada dua utusan dari Washington yang hendak bertemu dengannya. "Saya kaget juga. Waduh jangan-jangan ini mau ngecek saya," ucap adik ipar presiden SBY itu.
Ternyata, Pramono diundang untuk perjamuan bersama dengan Kongres AS dan Presiden Obama. Tak hanya itu, dua utusan itu juga menawarkan alutsista milik AS, yaitu heli serang Apache AH-64. Pramono mengatakan, Indonesia akhirnya menyanggupi pembelian delapan unit. Saat ini, delapan unit heli yang memakan biaya sekitar Rp 3 triliun tersebut sedang dalam proses pembuatan dan segera dikirim dan digunakan TNI-AD.
Selain itu, Pramono juga mengaku ditawari heli Chinook CH-47 untuk keperluan logistik, termasuk dikerahkan pasca bencana. Dia mengaku kagum dengan kecanggihan Chinnok yang digerakkan secara otomatis (autopilot). "Tapi karena masalah anggaran, kita tidak membelinya," ucapnya.
Pramono mengatakan, pembelian alutsista dari AS tak berarti Indonesia tergantung kepada negara itu. Apabila Indonesia kembali diembargo oleh AS, kata Pramono, Indonesia bisa membeli dari negara-negara saingan AS, seperti China dan Rusia. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 22 Februari 2014
Kisah Pramono Edhie Ditawari Alat Tempur AS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

ga bakalan dah lu jadi presiden, saudaranya aja orang pada nyesel, sekarang knapa milih lu??? lu naik jadi ksad juga krn saudara lu
BalasHapus