Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia mengamankan sebuah kapal kayu dengan bendera ganda, Thailand dan Malaysia. Kapal tersebut diamankan karena tidak menyalahkan lampu pada posisi seharusnya dan tidak dilengkapi dokumen.
"Kapal kayu yang memiliki bobot 45 GT itu didapati sedang berlayar dengan tidak menghidupkan lampu pada posisi 04 30 60 U / 098 17 50 T dengan laju kapal 9 knot," ujar pelaksana tugas kabiro Sekretariat Utama Bakamla RI Kolonel Laut Suradi Agung Slamet, Jumat (20/5).
Suradi menuturkan saat itu KAL Tarihu yang tengah melaksanakan tugas dari Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) untuk berpatroli di perairan Selat Malaka kemudian petugas Bakamla melihat adanya pelanggaran yang dilakukan kapal berbendera ganda tersebut. Petugas sempat meminta kapal untuk berhenti, namun kapal tersebut mencoba menghindar.
"Tanpa ragu serta dengan kesiap-siagaan penuh, Komandan KAL Tarihu Mayor Laut (P) Yudho MA. mengejar kapal tanpa lampu dan berhasil meng-intersept dan memerintahkan kepada Nakhoda untuk menyalakan lampu kapal, namun tidak juga dinyalakan," tutur dia.
petugas pun kemudian berhasil menggiring kapal yang telah diketahui bernama KM Tuna, kemudian komandan KAL Tarihu memerintahkan seluruh ABK untuk berkumpul di haluan untuk dilakukan peemriksaan. Dari hasil pemeriksaan nakhoda kapal berbobot 45 GT itu ternyata warga negara Indonesia, selain itu kapal juga tidak dilengkapi dokumen apapun.
"Kapal tidak dilengkapi dokumen apapun, meskipun tanpa muatan, didapati bendera Thailand dan bendera Malaysia, serta sejumlah mata uang asing. Saat ini kapal KM Tuna berbobot 45 GT digiring ke Lanal Lhokseumawe untuk dilakukan pemeriksaan lanjut," pungkasnya. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 20 Mei 2016
Bakamla amankan kapal berbendera Thailand & Malaysia di selat Malaka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar