Jabatan Komandan KRI Banda Aceh-593 diserahterimakan dari Letkol Laut (P) Edi Haryanto kepada Letkol Laut (P) Budi Santosa. Serah terima jabatan (Sertijab) tersebut berlangsung dalam upacara militer dipimpin Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta Kolonel Laut (P) Andi Abdul Aziz di Geladak Heli KRI Banda Aceh-593, Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/6).
Komandan KRI Banda Aceh-593 yang baru, Letkol Laut (P) Budi Santosa merupakan perwira lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 42 tahun 1996, yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cirebon.
Sedangkan pejabat lama yaitu Letkol Laut (P) Edi Haryanto, akan menempati jabatan baru di Staf Umum Perencanaan dan Anggaran (Srena) Mabes TNI Angkatan Laut sebagai Pabandya Binsismet Ban II Manajemen.
Komandan Satlinlamil Jakarta mengatakan jabatan Komandan KRI merupakan jabatan yang sangat strategis dengan memiliki kewenangan serta power yang sangat luas. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan untuk menjadi komandan KRI, jangan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Lebih lanjut, Dansatlinlamil Jakarta juga menekankan pentingnya wawasan kepemimpinan saat ini yang sangat diperlukan, terlebih lagi di masa yang akan datang.
“Khusus bagi seorang Komandan harus mengetahui, menguasai, dan memahami kondisi peralatan dan kondisi seluruh anak buahnya dengan segala permasalahan yang ada pada diri mereka. Hendaknya seorang komandan dapat dijadikan sebagai guru, bapak juga sekaligus atasan. Oleh karena itu bersikaplah dewasa, arif, dan bijaksana,” ujarnya dilansir dalam siaran pers Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (KH) Bazisokhi Gea.
KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal jenis landing platfrom dock (LPD) yang dibangun dan diproduksi oleh anak bangsa. Kapal perang buatan PT PAL yang diluncurkan pada tahun 2010 tersebut diproduksi untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
KRI dibangun dengan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom) untuk memudahkan manuver, dan dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang.
KRI ini digunakan untuk menunjang tugas dan operasi TNI Angkatan Laut. Di antaranya untuk Landing Craft Carrier, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, dan total embarkasi 507 personel. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana sudah menjadi tugasnya selain operasi militer perang, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.
Sebelum digunakan oleh TNI Angkatan Laut, kapal perang KRI Banda Aceh-593 sudah diuji coba, mulai dari kecepatan kapal, stabilitas kapal dan kemampuan berlayar. Hasil uji coba cukup memuaskan. Pada saat uji coba dilakukan kecepatan kapal mencapai 15,2 knots. (JPNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 04 Juni 2016
TNI AL : Jabatan Komandan KRI Banda Aceh Diserahterimakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar