Proyek kerjasama pertahanan antara RI dan Korea Selatan khususnya dalam rangkaian pengadaan Alutsista jenis Kapal Selam mengalami perkembangan yang semakin meningkat. Indonesia telah memesan tiga Unit Kapal Selam kelas Changbogo dari Korea Selatan dengan proses alih teknologi kepada Indonesia. Rencananya dua kapal selam ini akan diproduksi di galangan Daewoo Shipbuilding Marine Engineering co.ltd, dan kapal selam ke tiga akan dikerjakan oleh ahli Indonesia di galangan PT PAL.
Asisten Kerjasama Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) sekaligus komisaris PT PAL, Silmy Karim, Selasa (2/7) di Kantor Kemhan mengatakan kepada wartawan, bahwa rencana pembangunan kapal selam ke tiga di galangan PT PAL sudah sesuai dengan rencana dan terdapat kemajuan dalam proses persetujuannya.
Kemajuan rencana menjadi salah satu pembahasan pada forum pertemuan Defence Industry Coorporation Commiittee (DICC) RI - Korea ke 2 yang diselenggarakan belum lama ini di Korea Selatan. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sekjen Kemhan RI Letjen TNI Budiman menghadiri pertemuan tersebut guna membahas perkembangan kerjasama pertahanan RI – Korea Selatan khususnya pengadaan Alutsista.
Terkait beberapa kemajuan rencana produksi kapal selam ke 3 RI – Korea, Silmy Karim menjelaskan saat ini kedua negara sedang dalam tahap penyiapan design, pengiriman personel ahli Indonesia ke Korea dan penyediaan fasilitas pembangunan kapal selam di galangan PT PAL Surabaya.
Ditambahkan Silmy Karim, guna melaksanakan langkah awal proyek pembangunan Kapal Selam ke 3 dari Korea Selatan, Pemerintah Indonesia mengirimkan sekitar 190 personel yang terdiri dari user (Pengguna), TNI AL, perwakilan SDM Riset dan Teknologi (Ristek), Tim Akademisi, serta pihak industri pertahanan dalam negeri yang terkait.
“ Dengan pengiriman 190 personel tersebut, menandakan Korea Selatan lebih membuka diri kepada Indonesia dalam hal Transfer of Technology (ToT),” Ujar Silmy Karim.
Selama personel Indonesia berada di Korsel akan mendapatkan Alih Teknologi (ToT) kapal selam yang tergolong kompleks dan rumit, serta harus dapat dipelajari baik melalui metode Learning by Seeing, maupun Learning by Doing sesuai dengan kesepakatan negara maupun peraturan-peraturan yang di berlakukan oleh Pemerintah Korsel.
Menurut Silmy Karim, fasilitas galangan dijadwalkan akan selesai dbangun pada Desember 2014, dan Januari 2015 pembangunan kapal selam "steel cutting" tersebut dapat dilaksanakan. Pembangunan kapal selam ini membutuhkan waktu sekitar 40 bulan atau tiga tahun maka di perkirakan kapal selam ke 3 dari hasil produksi Indonesia akan selesai pada tahun 2018. (Kemhan)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 05 Juli 2013
Kerjasama Pembangunan Kapal Selam ke 3 RI - Korsel Semakin Meningkat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar