Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri serah-terima satu skuadron atau 16 unit pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle dari Kementerian Pertahanan ke TNI Angkatan Udara di 'taxi way echo' Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2014.
SBY disambut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, serta tiga Kepala Staf Angkatan. Tak lama duduk, Presiden langsung disuguhi tontonan apik. (Lihat FOTO: Presiden SBY Jajal Pesawat Latih Tempur AU Terbaru)
Empat unit pesawat tempur T-50i Golden Eagle dan dua unit Sukhoi SU-30 terbang membentuk formasi delta atau segitiga. Keenam pesawat tampak empat kali terbang di atas tenda upacara.
SBY tampak girang saat melihat pesawat-pesawat baru TNI AU beraksi. Mengenakan kaca mata hitam dan rompi warna cokelat, Yudhoyono terlihat senyum sambil menepukkan tangan.
Di akhir pertunjukan empat pesawat baru buatan Korea Aerospace Industry mendarat dan parkir di tepat di depan tenda Yudhoyono. Sebelum parkir, keempat pesawat menjalani ritual gerbang pelangi. Yakni dua unit mobil pemadam kebakaran menembakkan air tepat di atas keempat pesawat yang akan parkir. Saking kencangnya air yang disemprot ke atas seolah membuat gerbang dari air.
"Ini tradisi TNI AU jika menyambut pesawat baru. Kalau sudah begitu pesawat T-50 resmi masuk jajaran TNI AU," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto kepada wartawan.
Selanjutnya, Yudhoyono ditemani Menhan, Menkopolhukam, KSAD, KSAL, KSAU, dan perwakilan dari Korea Selatan foto bersama di depan pesawat T-50i Golden Eagle. Karena cuaca cukup terik, kaca mata hitam terus melekat di wajah Yudhoyono. Saat difoto, SBY tampak sumringah dan sesekali melambaikan tangan.
Pesawat tempur ringan ini, dia melanjutkan, dibeli pemerintah untuk menggantikan pesawat Hawk MK-53 yang sudah uzur. Pesawat ini akan bermarkas di Skuadron Udara 15 di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Keenam belas pesawat T50i Golden Eagle dibeli dari pemerintah Korea Selatan pada tanggal 25 Mei 2011 dengan nilai kontrak US$ 400 juta. "Pembelian ini masuk dalam program modernisasi alat utama sistem pertahanan Indonesia," kata dia.
Pesawat T-50i Golden Eagle adalah pesawat tempur latih supersonik hasil kerjasama pabrikan Lockheed Martin (Amerika Serikat) dengan dengan Korean Aerospace Industry (Korea Selatan). Pesawat ini dilengkapi dengan 'missile guided/unguided', roket, bom, meriam 20 milimeter, dan radar. (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 14 Februari 2014
Presiden SBY Girang Lihat Pesawat Tempur Korea
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

semoga presiden nanti kedepan seperti bpk sby mempertahankan kedaulatan indonesia,
BalasHapus