Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan skuadron tempur Apache
akan ditempatkan di Kepulauan Riau untuk menjaga pertahanan dan
keamanan di Laut China Selatan.
"Laut China Selatan sangat
strategis karena memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang besar," kata
Purnomo usai menggelar pertemuan tertutup dengan pemerintah Kepulauan
Riau di Tanjungpinang, Sabtu.
Kementerian Pertahanan juga berencana menempatkan skuadron pesawat terbang tanpa awak di perairan Kepri untuk berpatroli.
Selain membahas pengamanan Laut China Selatan, pertemuan Menhan
bersama Pemerintah Provinsi Kepri itu juga membahas keamanan Kepri
secara global sebagai wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan dengan
empat negara tetangga.
"Bukan hanya masalah pertahanan dan keamanan tapi juga masalah perkembangan ekonomi secara global," kata Purnomo.
Pemerintah mengembangkan Pulau Nipah di wilayah Kota Batam sebagai pusat
kegiatan ekonomi pertahanan untuk mendongkrak potensi di Kepri.
"Di Singapura saat ini sudah penuh untuk lalu lintas kapal dalam mengisi
bahan bakar dan lain sebagainya, makanya dikembangkan Pulau Nipah
sebagai kegiatan ekonomi untuk mendukung pertahanan," kata Menhan.
Menurut Menhan, keamanan dan perkembangan ekonomi di Kepri harus seimbang sehingga saling mendukung satu sama lain.
"Perkembangan keamanan dan ekonomi itu harus seimbang, jika ekonomi
berkembang dan keamanan tidak berkembang atau sebaliknya, tidak akan ada
gunanya," kata Menhan
Menhan mengatakan Kepri sebagai wilayah terdepan dari NKRI yang 95
persen wilayahnya berupa lautan membutuhkan pengamanan yang optimal
untuk mendukung kemajuan ekonomi, apalagi Kepri merupakan jalur lalu
lintas kapal dagang dunia.
Dalam pertemuan itu, Menhan dan Pemprov Kepri juga membahas masalah bagi
hasil minyak dan gas serta interkoneksi antarpulau di Kepri untuk
mendukung kemajuan ekonomi.
AntaraNews
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 28 September 2014
Skuadron Tempur Apache Untuk Jaga Laut China Selatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar