Panglima
TNI Jenderal Moeldoko melarang jajarannya memberikan pernyataan terkait
hasil tim investigasi kasus tertembaknya anggota TNI oleh oknum Brimob
di Batam.
Empat anggota TNI dari Batalyon Yonif 134 Tuah
Sakti Polda Kepulauan Riau (Kepri) tertembak pada tanggal 21 September
2014 di kawasan Tembesi, Batu Aji, Batam, saat aparat kepolisian
melakukan penggerebekan lokasi penimbunan BBM ilegal.
Menurut
Jenderal TNI Moeldoko, perkembangan kasus bentrokan antaroknum
TNI-Polri di Batam saat ini telah menjadi wewenang tim investigasi.
"Dari
awal saya sudah bersepakat dengan Kapolri agar tidak ada yang beri
statement tentang hasil investigasi. Jika ada yang beri statement, itu
akan mengganggu obyektivitas investigasi," kata Jenderal TNI Moeldoko
saat jumpa pers geladi bersih Peringatan ke-69 Hari TNI di Markas
Koarmatim, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2014) lalu.
Panglima
TNI mengingatkan agar semua pihak tidak memberikan keterangan terlebih
dahulu soal kasus bentrokan tersebut. Perkembangan kasus ini telah
menjadi wewenang tim investigasi.
Imbauan ini dikatakan Moeldoko
untuk memastikan tidak ada kesan intervensi TNI terhadap hasil
penyelidikan yang tengah berlangsung. Panglima menegaskan,
pascapembentukan Tim Investigasi Gabungan, segala sesuatu yang terkait
hasil temuan akan diserahkan sepenuhnya kepada tim.
"Saya saja sebagai Panglima TNI tidak mau komentar macam-macam. Makanya yang lain jangan macam-macam," katanya.
Sikap TNI dan Polri akan obyektif menyikapi kasus yang bermula dari operasi penggerebekan tempat penimbunan BBM ilegal tersebut.
Selanjutnya
Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya secara terpisah mengatakan bahwa Tim
Investigasi Gabungan TNI-Polri diketuai oleh Pasuspom TNI Mayjen Maliki
Mift dan sebagai Wakil Ketua ditunjuk Brigadir Jenderal (Pol) Drs
Fahrizal. Tim inilah yang berhak untuk memberikan keterangan hasil
investigasi atas kasus tersebut.
Panglima TNI berjanji bahwa
hasil investigasi insiden di Batam akan diumumkan setelah puncak
peringatan HUT TNI tanggal 7 Oktober 2014 yang akan datang.
"Kalau ada anggota nakal, kita umumkan nakal, dan akan kita beri sanksi disiplin," tegasnya.
Sementara
itu, Kapuspen TNI menegaskan bahwa apabila ada pejabat TNI yang
memberikan keterangan terkait dengan hasil Tim Investigasi terhadap
kasus bentrokan anggota TNI-Polri, maka yang bersangkutan telah melawan
perintah atasan atau keputusan pimpinan, hal ini sudah insubordinasi.
Lebih
lanjut Fuad mengatakan, TNI tetap mengutamakan kepentingan organisasi
dengan tidak melindungi setiap anggotanya yang salah. Hal ini penting
demi kebaikan organisasi dan adanya efek jera dan soliditas antarsatuan
ke depan. Kapuspen juga mengimbau kepada semua pihak agar bersabar. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 06 Oktober 2014
Panglima TNI Larang Komentari Insiden TNI dan Brimob di Batam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar