Politisi PDIP TB Hasanuddin menyesalkan insiden bentrok TNI AD Batalyon 134 dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), karena membahayakan, dan memberi contoh buruk terhadap masyarakat.
Kalau insiden itu terjadi lagi di wilayah manapun, maka hukum harus ditegakkan dan atau Kapolda dan Pangdamnya dicopot.
"Bentrok antar aparat pemeirntah itu tidak boleh terjadi. Sebelumnya Danrem sudah turun, dan tidak bisa berhenti. Panglima Kodam juga turun, sudah bolak balik ke Batalyon, ke Brimob, juga masih terjadi tembakan-tembakan yang bisa membahayakan masyarakat sekitar," tegas TB. Hasanuddin yang merupakan purnawirawan TNI pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Menurut purnawirawan TNI mayor jenderal itu, agar bentrokan serupa tidak terulang, maka dia menyarankan Presiden Jokowi untuk segera memanggil Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman.
“Jadi, kedua belah pihak itu harus duduk bersama dan membuat kesepakatan. Itu solusi yang baik. Bahwa bapak Presiden memanggil Panglima TNI dan Kapolri untuk duduk bersama. Dibuat kesepakatan kalau bentrok lagi di sebuah wilayah Kodam atau Polda, maka Kapolda dan Pangdamnya bertanggung jawab sampai dicopot dari jabatannya," tambahnya.
Dikatakan, bentrok TNI-Polri sudah sering terjadi. Kasus terakhir di Batam sudah sangat meresahkan masyarakat. Seharusnya kedua institusi itu bisa memberi contoh yang baik, bukan malah berantem.
"Aparat yang seharusnya memberi contoh kedamaian, kerukunan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, malah dicederai dengan pertempuran," ujarnya.
Karena itu TB Hasanuddin berharap pihak-pihak yang bersalah dalam kasus bentrokan tersebut harus diproses secara hukum.
"Saya kira, siapapun yang salah harus dihukum. Ada aturan-aturannya, dengan hukum disiplin militer, atau pidana militer. Sebab, mengeluarkan senjata itu termasuk pidana militer," pungkasnya. (PR)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 21 November 2014
Bentrok Batam, Pangdam dan Kapolda Bisa Dicopot
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar