Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, menegaskan, Indonesia akan terus berupaya mendorong pencapaian stabilitas di wilayah Laut China Selatan melalui berbagai pendekatan.
"Kita akan terus, dengan berbagai pendekatan dan forum, hampir semua forum kita gunakan agar kita semua menampilkan kepentingan bersama. Kepentingan bersama itu adalah stabilitas," kata Fachir, di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut dia sampaikan seusai membuka acara seminar bertema Maritime Fulcrum and Foreign Policy, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Menurut dia, Indonesia akan terus berusaha mencegah konflik dalam sengketa Laut China Selatan. China yang memiliki anggaran pertahanan gigantis dan industri pertahanan mandiri mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan.
Bahkan mereka mereklamasi dan membangun fasilitas pertahanan di beberapa pulau di Laut China Selatan, yang memicu protes keras dari negara pengklaim lain.
Pada sisi lain, empat negara ASEAN, yaitu Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia, juga mengajukan klaim serupa. Negara pengklaim itu juga ditambah Taiwan.
Salah satu instrumen yang aktif disuarakan Indonesia untuk meredam potensi konflik adalah semua negara pengklaim patuh pada tata perilaku (Code of Conduct) yang tengah disusun.
Selain itu, Fachir juga menegaskan Indonesia akan terus berusaha menciptakan stabilitas di wilayah Laut China Selatan yang sedang memanas.
"Dengan berbagai pendekatan dan forum, baik internasional maupun workshop seperti ini, Indonesia akan terus menyampaikan bahwa konflik bukanlah suatu solusi," ujar dia.
Pemerintah Indonesia melalui KTT ASEAN terus mendorong penyelesaian kesepakatan tata perilaku itu untuk mengatasi sengketa Laut China Selatan.
"Indonesia terus mendorong upaya perdamaian di Laut China Selatan. Salah satu upaya yang didorong Indonesia adalah penyelesaian kesepakatan Code of Conduct, Tiongkok-ASEAN," kata Direktur Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, I Gusti Agung Wesake Puja.
Tata perilaku penanganan sengketa Laut China Selatan, menurut Puja, perlu segera diselesaikan dan disepakati guna menjaga stabilitas kawasan.
"Konsensus yang dicapai selama pembahasan Laut China Selatan di KTT ASEAN, kita akan terus menjaga stabilitas di Laut China Selatan dengan cara Code of Conduct dapat dipercepat penyelesaiannya," kata dia.
Puja mengatakan bahwa ada beberapa negara yang menyampaikan keprihatinan terhadap proses yang sedang dilakukan negara tertentu yang berkaitan dengan reklamasi di Laut China Selatan.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah Indonesia mendorong semua pihak yang terlibat dalam sengketa di Laut China Selatan untuk dapat menahan diri.
Presiden Jokowi pada KTT ASEAN menekankan kepentingan komitmen menjaga dan meningkatkan stabilitas di kawasan, yang merupakan modal bagi pembangunan yang berkelanjutan. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 11 Mei 2015
Indonesia dorong stabilitas Laut China Selatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar