Gejolak ekonomi global menyebabkan rupiah mengalami pelemahan. Kini, nilai rupiah terhadap USD 1 mencapai Rp 14.000.
Tak hanya melemahkan ekonomi nasional, melemahnya nilai rupiah juga bisa menyebabkan rencana strategis (renstra) untuk memperbaharui alat utama sistem senjata (alutsista). Pemerintah dengan terpaksa melakukan pemotongan anggaran pertahanan.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengungkapkan, selain menyebabkan ekonomi melemah, kondisi tersebut juga membuat anggaran dipotong. Selisihnya cukup besar, hampir mencapai Rp 7 triliun.
"Anggaran pertahanan alami pemotongan, dulu Rp 102 triliun tinggal Rp 96 triliun, jadi pemotongan hampir Rp 7 triliun," ujar Tantowi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/8).
Politikus Partai Golkar ini meyakini pemotongan tersebut sangat memberatkan, terutama bagi TNI. Sebab, pemerintah maupun DPR sudah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus penguatan maritim.
"Sudah pasti pembelian kita untuk alutsista asing akan berdampak pada anggaran, karena kita belinya pakai dolar AS," ungkapnya.
Sejauh ini, anggaran pembelian yang tersedia merupakan kelanjutan kerja sama sebelumnya, yakni pengadaan kapal selam dan pesawat tempur. Belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai pengadaan alutsista baru untuk memperkuat basis maritim.
Pemerintah sudah melakukan pembayaran terhadap beberapa alutsista sesuai kredit yang disepakati dengan negara produsen. "Sebagian sudah dibayar, sudah enggak ada masalah. Kalau yang belum, saya tidak tahu detailnya," tutup dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen Djundan Eko Bintoro mengatakan, pelemahan dolar belum memberikan pengaruh terhadap rencana pertahanan Indonesia. Sebab, pemerintah maupun DPR belum menyepakati besaran anggaran.
"Belum, jadi kami belum bahas. Saat ini masih proses, belum bahas anggaran. Jumlah berapa tapi memang ada alokasi untuk renstra," sahut Djundan. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 26 Agustus 2015
Dolar tembus Rp 14.000, bagaimana nasib pembelian alutsista TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
kalau ini hanya membutuh
BalasHapuskalau ini hanya membutuhkan tenaga kerja bank indonesia harus perbanyak mencetak uang , semesti indonesia juga harus ada perkecilan mata uang di jaman presiden soekarno, karena kita sudah lebih tahu tegnologi berbeda di jaman presiden sukarno yang presiden pertama indonesia
BalasHapussama saja bangsa indonesia semakin pintar cerdas tapi di bohongin sama musuh. bersedih pahlawan indonesia karena indonesia semakin merdeka semakin cur, semesti nya merdeka menikmati kemerdekaan indonesia
BalasHapusdi indonesia banyak emas logam mulia tuker dollar sebanyak nya atau mata uang negara lain yang lebihi dollar, ayolah indonesia bisa
BalasHapus