Ancaman perang modern dapat terjadi kapan saja. Salah satu bentuk perang modern adalah menginfiltrasi sektor ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta sektor-sektor kehidupan bangsa lainnya. Untuk menghadapi perang modern ini maka seluruh bangsa Indonesia harus memiliki wawasan kebangsaan yang kuat sebagai salah satu daya tangkal bangsa.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat memberikan ceramah kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XX Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Senin (24/8) di Gedung Lemhannas, Jakarta.
Lebih lanjut Menhan menjelaskan, perang modern adalah perang murah meriah tetapi dampaknya sangat luar biasa hingga mampu merusak sendi-sendi kekuatan suatu negara. Dalam bentuk perang modern ada beberapa tahap, yang diawali dengan infiltrasi melalui dimensi idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan dan sektor kehidupan lainnya.
Selanjutnya, memberikan pengertian-pengertian yang salah dengan mencuci otak dan menimbulkan perselisihan dengan memecah belah persatuan dan keasatuan sehingga terjadi perang saudara. "Setelah masuk kehidupan, baru dia mencuci otak serta memecahkan persatuan dan kesatuan bangsa sehingga terjadi perang saudara". jelas Ryamizard.
Untuk itu Menhan menegaskan, ancaman perang modern harus diwaspadai dan diantisipasi sedini mungkin. Dalam menghadapi ancaman perang modern tersebut kuncinya adalah bukan senjata, melainkan militansi bangsa dengan melekatkan dan meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi kepada seluruh komponen anak bangsa agar mencintai tanah airnya.
“Jika wawasan kebangsaan seluruh bangsa Indonesia sudah baik, ujung-ujungnya adalah akan bangga terhadap bangsanya dan siap membela negara walaupun harus mengorbankan jiwa raganya”, jelas Menhan.
Menhan juga menambahkan tentang pentingnya untuk terus menjaga jiwa persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia. Karena, intergritas bangsa merupakan perisai pelindung yang kuat dalam menghadapi tekanan perang modern sekarang ini. (DMC)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 27 Agustus 2015
Wawasan Kebangsaan Yang Kuat Jadi Daya Tangkal Hadapi Perang Modern
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
TNI Angkatan Laut akan melaksanakan latihan perang secara besar-besaran di laut Jawa selama satu bulan, 23 September sampai 23 Oktober 2012....
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar