Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) memperkirakan ada sekitar 210.000-280.000 ton thorium yang tersimpan di perut bumi Indonesia. Thorium merupakan salah satu jenis nuklir di samping uranium, namun limbah radio aktif yang dihasilkannya jauh lebih rendah dibanding uranium.
Tetapi thorium belum dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik dalam waktu dekat, masih butuh penelitian panjang untuk mengembangkannya hingga siap untuk digunakan.
Salah satu kendala yang dihadapi BATAN untuk penelitian dan pengembangannya adalah ketiadaan dana. Untuk pemetaan potensi thorium saja BATAN butuh Rp 3 miliar per tahun. Penelitian thorium hingga siap digunakan membutuhkan dana hingga US$ 299 juta atau Rp 3,9 triliun.
"Kita fokus mendata ada dimana saja thorium di Indonesia, butuh Rp 3 miliar per tahun untuk cari potensinya. Kemudian untuk penelitian sampai jadi biayanya mungkin US$ 299 juta," kata Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto, dalam konferensi pers di Kantor BATAN, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Saat ini, Djarot mencoba mencari pinjaman lunak melalui kerjasama antar pemerintah (Government to Government/G to G) untuk membiayai penelitian dan pengembangan thorium. Salah satu negara yang berminat membiayainya Rusia. "Yang bisa kita lakukan G to G, yang tertarik Rusia, pakai soft loan," ucapnya.
Dia menambahkan, pemanfaatan thorium untuk energi masih membutuhkan waktu yang lama hingga beberapa dekade ke depan. Penelitian sudah dilakukan di berbagai negara, namun belum pernah ada negara yang secara penuh mengaplikasikan secara komersial.
"Masih butuh beberapa dekade sampai PLTN berbasis thorium dapat terwujud. "Butuh waktu untuk pengembangan thorium. Kita prioritaskan uranium, baru setelah itu thorium," tutupnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 04 Februari 2016
Indoneisa Miliki Sumber Nuklir Ramah Lingkungan selain Uranium
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
NKRI sudah dikepung rapat oleh neokolim yang hampir sekarat ini: Darwin Australia, Cocos Island, Diego Garcia, Guam, Filipina sampai Singapu...
pemerintah harusnya gak usah pikirkan dana. kasih saja karena produksi itu pasti selalu ada MODAL KEMBALI dalam jangka waktu pendek. pemerintah menunggu apa sih? JUST ACT not WAIT !
BalasHapusayo manfaatkan sumber daya yg ada baik SDA ataupun SDM demi kemajuan dan kmakmuran rakyat Indonesia. jgan mau dibodohi asing terus dgn aturan2 yg gk jls trus hbis itu kekayaan kita dikeruk. Saatnya Indonesia berani
BalasHapus