Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan bekerja sama dengan pihak luar negeri, yakni Jepang dan Belanda untuk pembangunan empat "kapal induk."
Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bambang Wiyanto, di Jakarta, Senin, mengatakan, nilai pendanaan dari kedua negara itu mencapai Rp2 triliun untuk pembangunan empat unit "kapal induk."
"Pendanaan dari luar negeri ini dengan JICA (Agen Kerja Sama internasional Jepang) dan Belanda," ucapnya.
Tidak dijelaskan apa pengertian "kapal induk" yang dia maksud itu. Kerja sama tersebut direncanakan dimulai pada 2017.
Dia menyebutkan tahun depan akan dikerjakan dua paket, Paket I yaitu pembangunan 16 kapal kenavigasian, paket II yaitu pembangunan empat "kapal induk".
"Selama lima tahun ini target kita 50 kapal terbangun," imbuhnya.
Bambang mengaku pembangunan kapal tersebut untuk memenuhi kebutuhan kapal kenavigasian yang saat ini baru mencapai 63 kapal. "Idealnya, sekitar 125 kapal," katanya.
Menurut dia, usia kapal beberapa sudah sangat tua, yakni ada yang mencapai 40 tahun. "Kapal-kapal lama ini akan kita scrap (potong-potong)," tukasnya.
Saat ini, dia mengatakan, pembangunan kapal yang sudah dilakukan penandatangan kontrak sebanyak 20 kapal.
Dia mengatakan kapal kenavigasian tersebut memberikan peranan yang cukup penting dan strategis, terutama dalam mendukung terciptanya keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.
"Kapal kenavigasian ini berfungsi untuk melaksanakan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) serta melakukan pendistribusian perbekalan di seluruh wilayah Indonesia," katanya. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 24 Februari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Perintah pertama Soekarno sebagai Presiden Sosok Soekarno punya seribu cerita unik yang mengundang senyum. Kira-kira apa perintah per...
bener tepat ,kemenha membangun 4 kapal induk sekaligus , sebgai radar laut, stasiun jet tempur tni au, dan juga pertahanan udara s400 jakauan rudal 500 km
BalasHapus@Tomihada kapal induknya bukan yg kayak nimitz class-_- lha wong cuma LHD sama LPD gimana mau naro jet tempur ahahahaha
BalasHapusBerita menyesatkan bikin warga indonesia bodoh kalo terus2an menulis berita seperti ini gak mutu.
BalasHapuskalau bisa kapal induknya sekelas kapal induk amerika.biar TNI tambah garang.
BalasHapusKayaknya kita g mesti butuh kapal induk sejenis Nimis atau pengangkut jet tempur,mengingat biayanya cukup mahal,efisiennya cukup kita punya rudal disetiap pulau RI,ibratanya duri disetiap draratan RI,pasti orang asing brpikir untuk nkala pad RI,,
BalasHapus