Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat melaksanakan operasi di utara Pulau Sapudi mengalami kerusakan pada sistem Udara Tekanan Tinggi (UTT), sehingga kapal selam tidak dapat timbul ke permukaan. Sebagai upaya terakhir kapal selam melaksanakan peran peninggalan. Surabaya. 12/8/2016.
Dengan kondisi ini, seluruh crew kapal selam melaksanakan free escape ke permukaan dengan menggunakan MK-10 melalui conning tower kapal selam. Kemudian saat-saat genting tersebut, akhirnya para escapees muncul ke permukaan dan melaksanakan recovery oleh tim Dislambair Koarmatim serta tim Paramedis.
Selanjutnya para korban dibawa ke Element Gear Ship (EGS) yang didalamnya terdapat tim kesehatan Hyperbaric untuk melaksanakan Medical Theratment di Chamber. Para personil yang mengalami trauma hipotermia kemudian di evakuasi ke Lakesla dengan Evakuasi Medis Udara (EMU) dengan menggunakan Helly.
Demikian adalah skenario latihan praktek SAR Kapal Selam TA. 2016 yang berlangsung di Kolam Basin Koarmatim, dipimpin Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmatim, Kolonel Laut (P) Indra Agus Wijaya selaku Perwira Pelaksana Latihan (Papelat).
“Latihan ini dimaksudkan untuk mempertahankan, meningkatkan kesiapsiagaan personil dan Alutsista TNI AL serta mengukur kemampuan dalam mendukung SAR kapal selam. Dengan bertambahnya Alutsista (kapal selam) perlu pengembangan kemampuan mengenai SAR kapal selam. Pelaksanaan Latihan SAR kapal selam memberikan detterent effect terhadap wilayah Regional dan Internasional”, ujar Dansatsel Koarmatim.
Latihan ini melibatkan : Satuan Kapal Selam, Dislambair, Puskodal, Puspenerbal, Basarnas, Lakesla dan Lantamal V.
Dispenarmatim
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 16 Agustus 2016
Kapal Selam KRI Nanggala-402 Alamai Kecelakaan, Awak Kapal Selamat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Tambah Kapal Selam NKRI
BalasHapuswajar ks sdh tua memikul tugas berat untuk menjaga laut NKRI yg begitu luas hanya dilayani oleh 2 KS Cakra dan Nanggala..seharus nya laut yg begitu luas TNI AL..hrs memiliki sekurang nya mempunyai 15 KS untuk kedepanya..agar wilayah terotorial kt bisa terlindungi dr penyusupan submarines negara lain..
BalasHapusKan dr korsel 3, juga beli dr ruusia ? dan utk buatan sendiri berapa jumlahnya? Tahu2 sdh punya anak, cucu dan buyut.....
BalasHapus