Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan prajurit.
"Karena sehebat apapun alutsista yang dimiliki jika tidak diikuti dengan kesejahteran prajurit maka tidak akan dimanfaatkan secara optimal," kata Tantowi Yahya pada diskusi Yellow Forum for Young Leader (YFYL) bertema "Urgensi Penguatan Sistem Pertahanan Indonesia" di Jakarta, Senin.
Menurut Tantowi, relevansi dari kesejahteraan prajurit adalah adalah militansinya, sehingga jika para prajurit TNI belum sejahtera maka dikhawatirkan loyalitas dan militansinya akan rendah.
Politisi Partai Golkar ini mencontohkan, uang lauk-pauk prajurit TNI Rp45.000 per hari atau tiga kali makan.
Jika dibandingkan dengan prajurit militer di Australia Rp45.000 per sekali makan serta prajurit militer di Inggris Rp50.000 per sekali makan.
"Ini menunjukkan kesejahteraan prajurit TNI baru sepertiga dari kesejahteraan prajurit di luar negeri," katanya.
Ia menambahkan, apalagi prajurit TNI yang bertugas menjaga perbatasan dan pulau-pula tak berpenduduk, hanya mendapat gaji 150 persen dari gaji standar.
"Namun gaji pokok prajurit TNI masih rendah, sehingga dengan tambahan 50 persen tetap belum sejahtera. Apalagi, di lokasi perbatasan dan pulau tidak berpenduduk fasilitasnya minim tidak seperti di perkotaan," kata Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPG) ini.
Padahal, menurut Tantowi, prajurit TNI yang bertugas di wilayah perbatasan dan pulau tidak berpenduduk tantangannya jauh lebih besar.
Menurut dia, Komisi I DPR RI terus berusaha melakukan perbaikan anggaran untuk prajurit TNI.
Ia mencontohkan, anggaran Kementerian Pertahanan pada tahun 2010 sebesar Rp10,7 triliunm, sedangkan pada 2013 sebesar Rp77,7 triliun.
Anggaran tersebut, kata dia, terutama untuk mengelola wilayah perbatasan, mengelola pulau-pulau terluar, serta mengetasi konflik horizontal.
"Namun tambahan anggaran ini belum mampu memunculkan efek gentar terhadap potensi ancaman terhadap wilayah Indonesia," katanya. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 12 Februari 2013
Parlemen - Penguatan Alutsista Harus diikuti Kesejahteraan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
NHK JAPAN TV, RUSIA TUDAI, VOA, CHINA, LIGA ARAB, SPANYOL, SERIBU CHANEL SATELIT TV PARABOLA DI INDONESIA INI SEBAGAI UKURAN INDONESIA RAYAKU
BalasHapusAnggota DPR jangan OMDO masalah kesejahteraan militer, kita sdh diberlakukan pasar dunia benarti kita hrs menggunakan hitungan ekonomi dunia dan jangan menggunakan hitungan makannya ala desa Solo. Jadi jangan memalukan TNI utk dijadikan miskin, shg mudah dibeli oleh orang2 yg banyak duit(oknum prajurit) dan akan merubah prinsip2 yg hrs dianut oleh seorang prajurit TNI. Ini sangat membahayakan, akan soliditas TNI dan akan merusak jiwa saptamargais seorang Prajurit.
BalasHapus