Sultan Sulu Muizul Lail Kiram mengaku sangat frustasi terhadap konflik perebutan Sabah dan Serawak dengan Malaysia. Sebab itu, dia meminta bantuan Indonesia buat merebut kembali wilayah di utara Pulau Kalimantan itu.
"Saya akan menyerang kedaulatan Sulu kepada Indonesia asal Indonesia mau membantu mengembalikan Sabah dan Serawak kepada kami," kata Sultan Muizul. Dia mengoreksi namanya bukan Sultan Mudarasulail Kiram.
Menurut dia, Mudarasulail adalah orang mengklaim sultan Sulu. Aslinya dia bernama Faizal Abdul Naim, warga negara Malaysia asal Malaka.
Berikut penuturan Sultan Muizul Lail Kiram saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya, Kamis (14/3).
Jadi apa rencana Anda selanjutnya?
Saya hari ini ada di Ibu Kota Manila. Mungkin besok saya akan bertemu Presiden Benigno Aquino III. Saya akan minta kepada dia untuk segera mengakhiri konflik di Sabah Saya yakin Presiden Aquino akan menanggapi permintaan itu karena orang Sulu warga Filipina.
Anda jadi minta bantuan kepada pemerintah Indonesia?
Saya tidak punya akses ke sana, tapi saya mendesak saudara kami di Indonesia untuk segera membantu kami. Saya memohon kepada Yang Mulia Presiden Indonesia (Soesilo Bambang Yudhoyono) untuk menolong kami.
Kenapa Anda minta bantuan kepada Indonesia?
Saya kemarin (dua hari lalu) melihat dokumen perjanjian Mafilindo, isinya pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap Sabah dan Serawak.
Lalu apa tawaran Anda buat pemerintah Indonesia?
Saya ingin bergabung dengan Indonesia. Saya akan menyerang kedaulatan Sulu kepada Indonesia asal Indonesia mau membantu mengembalikan Sabah dan Serawak kepada kami.
Bukankah lebih baik bergabung dengan Malaysia?
Malaysia munafik, sedangkan Indonesia berkomitmen terhadap nilai-nilai Islam.
Bukankah Islam agama resmi di Malaysia, sedangkan di Indonesia ada lima agama lain selain Islam diakui?
Islam di Malaysia hanya sekadar kata-kata tapi perbuatan mereka tidak Islam.
Anda kedengarannya frustasi?
Saya memang frustasi karena itu saya sangat mengharapkan bantuan dari Indonesia.
Sumber : Merdeka
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 15 Maret 2013
Sultan Sulu: "Kami ingin bergabung dengan Indonesia" ..?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
wow...saya mau komentar apa ya?? aduh lupa.. ckckckck
BalasHapusowkwoawaok ....
BalasHapusWhat ?
seriuss ni bang minta bantuan ke NKRI ...
kalo NKRI gak mawu, mie apa ??
Dg situasi yg semakin memanas di wilayah asiatenggara, apakah Indonesia sdh siap militer dan alutsistanya. Didepan mata kita sdh mulai membara, tiggal kita mensikapinya dan kalau bisa masalah sabah hrs kita selesaikan serta kita mendapatkan P Ligitan dan P sipadam. Sultan suluh mendapatkan haknya, melalui gugatan perdata Internasional dan kita mengajak pengacara Inggris serta Amirika.
BalasHapusBuat saudaraku sebangsa dan setanah air... Apakah saudara setuju Sabah dan Serawak bergabung dengan Kita? Tapi disatu sisi Kita harus berhadapan dengan Malaysia... Bahkan mungkin dengan negara - negara lain...
BalasHapusini saat nya Pemerintah indonesia dalam peranan Politik Luar negri ..Bawak dan ajak kesultanan Sulu menjadi bagian NKRI ..
BalasHapuskalo indoesia bantu sulu dan menerima sulu sebagai WNI, sama aja indonesia merusak stabilitas kawasan yang bikin indonesia jadi malu sendiri nantinya !! ^_^
HapusGanyang Wae Lek!
BalasHapusKesuwen
Tahun 1980 Malaysia mengadakan operasi intelejen utk mencuri surat perjanjian antara Kesultanan Sulu dg Syarikat Hindia Timur di istana Manila, dg menggandeng pengkianat Filipina dg suap uang ratusan ribu dolar AS dan berhasil operasi pencurian oleh intelejen malaysia. Jadi malaysia membantu Moro(MILF)berupa uang, senjata, munisi ada udang dibalik batu dan dg harapan sabah akan dicuri serta sultan tdk begitu saja mau dikibulin/dikadalin langsung ditempatkan laskarnya ke sabah oleh karena sabah banyak orang2 Filipina(defakto).Kasus senjata SS-2 PT Pindad di Filipina, hanya utk menutupi intelenjen malaysia/lempar batu sembunyi tangan dan Indonesia sepertinya membantu dg senjata akan tetapi sebenarnya malaysialah penyuplai donotur pejuang moro yg juga dilatih di lahad datu. Slamat....gayeng Lek!
BalasHapuskalo alutsista habis ya, pakai dukun saja bung.
BalasHapuswkaokwoakokawokawo...
kalo gitu maju terus lah lai
BalasHapus