PT Dirgantara Indonesia (DI) menyelesaikan produksi belasan pesawat dan helikopter pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk kebutuhan alutsista tiga satuan TNI. Jumlah transportasi udara yang diracik PT DI terdiri dari 10 helikopter dan 7 pesawat.
Juru Bicara PT DI Sonny S Ibrahim mengatakan pesanan yang akan diserahkan pada 2013 ini masing-masing tiga unit pesawat CN 295 untuk TNI AU, tiga unit pesawat CN 235 PATMAR untuk TNI AL, satu unit pesawat jenis NC 212 untuk TNI AU, dan satu unit helikopter jenis Super Puma NAS 332 untuk TNI AU.
"Untuk 2013 sudah enam unit helikopter Bell 412 EP diserahkan kepada TNI AD. Satu lagi di tahun ini segera menyusul," jelas Sonny kepada wartawan di kantor PT DI, Bandung, Rabu (24/4/2013).
Sonny menambahkan, alat transportasi udara itu diproduksi sejak 2011-2012. Ia menegaskan, seluruh pesawat dan helikoter tersebut dilengkapi intial spare part.
"Semua pesawat yang diserahkan Kemhan untuk TNI, PT DI menjamin kelaikan terbangnya sesuai dengan persyaratan pengguna dan regulasi pemerintah untuk pesawat militer. Intinya, PT DI siap mendukung alutsista dalam negeri," tutur Sonny.
Pada 2014-2015, sambung Sonny, PT DI sudah siap menyelesaikan pesawat dan helikopter pesanan Kemhan.
Rencananya guna memenuhi kebutuhan TNI AU, 2014 diserahkan dua unit CN 295, dan dua unit pesawat sejenis diserahkan 2015. Di 2014 satu unit Super Puma NAS 332 diserahkan ke TNI AU. Sementara enam unit helikopter Cougar EC 725 dipesan TNI AU, PT DI akan menyerahkan dua unit pada 2014 dan empat unit pada 2015 mendatang. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 24 April 2013
PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
Label:
Helikopter,
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
PT DI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Komandan Satgas Indo FPC (Force Protection Company) XXVI D-2/UNIFIL, Mayor Inf Wimoko, didampingi seluruh staf Satgas menerima kedatangan T...
-
Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kerjasama Indonesia dan China, J. Stapleton Roy, menganggap Indonesia bisa jadi pemimpin dunia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar