Suku cadang pesawat CN 295 akan diserahkan PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2013 ke TNI AU. Saat ini, dua pesawat CN 295 yang diserahterimakan awal tahun 2012 lalu terbang tanpa suku cadang.
"Tahun ini, PT DI akan kirim suku cadangnya," kata Kepala Humas PT Dirgantara Indonesia (DI), Sonny S Ibrahim, Sabtu (20/4/2013).
Pengadaan CN 295 adalah salah satu program andalan Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan industri pertahanan dalam negeri. Namun, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Sisriadi mengakui, pembayaran hingga kini belum dilakukan. "Soalnya kontraknya belum selesai. Tahun ini pembayaran akan kami lakukan," kata Sisriadi.
Ketiadaan suku cadang ini membuat pilot-pilot TNI AU harus menerbangkan pesawat dalam kondisi tanpa suku cadang. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Azman Yunus, mengatakan, saat ini, hanya satu pesawat yang beroperasi sementara yang satu dalam perawatan. Namun, menurut Sonny, pesawat sudah diserahterimakan dan itu berarti pesawat sudah memenuhi berbagai persyaratan administrasi, fungsi, dan memenuhi regulasi terbang militer Indonesia.
Pesawat sudah diterbangkan ke Langkawi Malaysia pada bulan Maret 2013 lalu untuk ikut static show di acara LIMA 2013. Saat ini pesawat sedang disiapkan untuk terbang road show ke negara-negara Asean pada bulan depan. "Saya tegaskan, pesawat-pesawat tersebut service-able," kata Sonny.
Sonny juga menyatakan, seperti sebelumnya PT DI akan tetap berkomitmen mengirimkan pesawat CN 295 sesuai jadwal. Tahun 2013 ini direncanakan ada 3 atau 4 unit CN 295 yang akan dikirimkan. PT DI juga berterima kasih pada Kementerian Pertahanan yang akan mengajak CN 295 dalam road show ke beberapa negara ASEAN pada awal bulan Mei mendatang. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 21 April 2013
Suku Cadang CN 295 Akan Diserahkan Tahun 2013
Label:
Industri Pertahanan,
Pesawat Tempur,
Produk Nasional,
PT DI,
TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

DPR hrs memanggil bagian petinggi TNI pengadaan pembeli CN-295, utk perjanjian yg tl dispakati disamping itu utk keselamatan pengoperasional pesawat CN 295 dan kalau terjadi kecelakaan penerbang dr CN 295 yg tdk dilengkapi suku cadang berarti TNI hrs bertanggung jawab.
BalasHapus