Pemerintah Senegal berminat membeli dua pesawat CN-235 versi 220 produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk memenuhi kebutuhan VIP dan transportasi udara.
"Hal itu ditegaskan Menteri Angkatan Bersenjata Senegal Augustine Tine saat bertemu delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) antara DPR RI dan Parlemen Senegal di Kantor Kementerian Angkatan Bersenjata Senegal," kata Pimpinan Delegasi DPR Tantowi Yahya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.
Pemerintah Senegal juga ingin memulai kerja sama di bidang pertahanan melalui pelatihan bagi perwira militer dan polisi, selain juga upaya penguatan kerja sama di bidang politik terkait pemilu dan peran parlemen.
Pertemuan tersebut juga membahas mengenai rencana pembukaan kantor perwakilan Pemerintah Senegal di Indonesia, sebagai bentuk penguatan kerja sama setelah KBRI dibuka di Dakar pada 1982.
Dalam rangka mewujudkan hubungan bilateral saling menguntungkan, kedua negara tersebut sedang melakukan proses finalisasi draft nota kesepahaman mengenai Pembentukan Komisi Bersama.
Delegasi DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Senegal selama tiga hari, 14--17 Mei, yang diikuti oleh lima anggota dewan dari fraksi Demokrat, Golkar dan PDIP.
Sejumlah isu yang dibicarakan dalam pertemuan itu menyangkut bidang politik keamanan, ekonomi dan pembangunan di tingkat domestik, regional dan global.
Hubungan RI-Senegal secara resmi dijalin pada 3 Oktober 1980. Hingga saat ini hubungan kedua negara tersebut berlangsung baik di tingkat bilateral maupun multilateral dalam kerangka PBB, GNB, G-15, dan OKI.
Di bidang ekonomi, total nilai perdagangan kedua negara selama 2012 tercatat mencapai US$ 46.1 juta, dengan nilai ekspor Indonesia ke Senegal mencapai US$ 43 juta.
Komoditi ekspor tersebut antara lain berupa produk minyak hewani dan nabati, peralatan mesin, bahan kimia, sabun, pakaian, dan perabotan. (ANtara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 20 Mei 2013
Senegal Minati Produk Industri Pertahanan RI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar