Persoalan Papua yang kerap menjadi duri dalam daging diplomasi Indonesia menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa lebih banyak memerlukan perhatian di dalam negeri ketimbang aspek luar negerinya.
Meski tahun lalu masalah Papua mencuat lantaran pemberitaan kantor gerakan pro-kemerdekaannya dibuka di sejumlah negara sahabat, menurut Marty, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Kenyataannya, perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dari dimensi luar negeri jauh lebih terkelola dibandingkan di masa lalu. Pihak yang meragukan tidak ada di tingkat negara, kecuali satu, yaitu Vanuatu. Itu pun karena masalah politik domestik mereka,” kata Marty menjawab pertanyaan Tempo dalam wawancara terbatas di Jakarta, Jumat sore, 20 Desember 2013.
Dia menekankan tidak ada lagi negara lain yang mempermasalahkan Papua. Meskipun ada kelompok lembaga swadaya masyarakat di negara-negara, seperti Eropa, Inggris, Belanda, dan Australia, yang masih menyuarakan upaya kemerdekaan Papua.
Namun, dia menyebutkan, pembukaan kantor-kantor pro-kemerdekaan Papua itu hanya sebatas konferensi pers. Sementara kondisi fisik kantor sebenarnya tidak ada. “Di Inggris, kantornya kosong. Di Belanda lebih kosong lagi. Setelah konferensi pers, sewa gedung, selesai, ditinggalkan,” kata dia.
Meski demikian, ada beberapa dimensi yang bisa memberi celah bagi komunitas internasional untuk mengecam Indonesia. Dimensi-dimensi tersebut antara lain soal hak asasi manusia, akses media asing ke Papua, serta masalah lingkungan.
“Kalau kita membiarkan pelanggaran HAM di Papua, ini celahnya. Bukan saja masyarakat internasional, rakyat Indonesia pun peduli,” kata Marty.
Sementara soal terbatasnya akses media asing ke Papua membuat seolah-olah ada yang ditutupi pemerintah. “Jadi permasalahannya ada di tangan kita, itu yang harus dikelola dengan baik,” dia menegaskan. (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 24 Desember 2013
Marty Natalegawa, Persoalan Papua Memerlukan Perhatian di Dalam Negeri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...
lah solusi paua itu gampang kok cm 1 usir freeport dr tanah papua biarkan rakyat indonesia yg mengolah papua, gampangkan.
BalasHapusbangga dengan papua bangga dengan indonesia yg besar dan luas dan sumber daya alam besar. biji besi. emas. tembaga. timah. batubara. minyak bumi. batu bara. tidak ada yang seperti wilayah bagian barat indonesia di seluruh dunia yang mengeruk alam besar besaran sampai terlihat lubang terbesar diseluruh dunia. freepot. krakataw steel dan pertamina bertengger perusahaan no 1 terbesar seluruh dunia. bloomberg tv indonesia
BalasHapusLoe ngomong apa bicara,sumpah gk ada makna nya bgt
Hapuspapua hrs pake ecatalog pemprov nya biar duitnya ga banyak dicolongin...
BalasHapuspapua jadi duri dalam daging akaibat ulah antek barat berkuasa , kalau tegas mana ada duri dalam daging . apa susahnya menghadapi segelintir orang megatas namakan ham . padahal mereka emmas dan kekayaan alam yg di incar ini fakta . berkaca ke saman bungkarno dan kawan 2.. perebutan papua rakyat indonesia di ponpa untuk melawan sekutu ahirnya bisa liat sendiri.
BalasHapussekutu takluk papua pun milik nkri , beda sekarang sebaliknya demi harta dan mintak dukumgan kukuasaan rakyat di takut takutin supaya kerja sama penjarahan di bumi papua berjalan lancar . tragis kalau nkri sudah di kuasai maling gaku 2... superman .