Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral Budiman mengakui, jika anak buahnya sering bersitegang dengan pihak kepolisian. Dia menggarisbawahi pihak kepolisian yang sering ribut dengan anggota TNI AD adalah Brimob.
"Keributan dengan polisi itu, pasti polisi yang Brimob, karena dengan kepolisian, Polres dengan TNI sangat bersinergi dan kuat, terutama di daerah. Tetapi Brimob yang tersusun mirip tentara, mungkin karena penghasilan rendah, nah ini sering ribut," ujar Budiman.
Hal itu dikatakan Budiman saat berpidato di depan 'Atase Pertahanan dan Atase Darat Kedutaan Besar Negara Sahabat' di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa, (26/2).
Budiman menilai keributan terjadi juga lantaran ego masing-masing pihak. "Ego sebagai Brimob yang peralatannya lebih bagus. Tetapi itu dari hasil yang kita lihat, semua anak-anak jika nakal, kami hukum," tegasnya.
Budiman mengatakan, jumlah anak buahnya adalah sekitar 350.000 orang. "Tentu jika 1 persen saja yang nakal itu, sudah 3.500 anggota. Tapi saya tetap bersyukur hanya permil yang nakal," lanjut dia.
Oleh karena itu, Budiman pun memiliki cara tersendiri untuk membuat anak buahnya jauh lebih baik.
"Kita itu seperti memelihara harimau berisiko. Jadi kesulitan saya bagaimana prajurit kita jadi prajurit harimau yang hebat dan hormat. Kami berusaha sekarang mulai saat ini rekrutmen, kami didik yang benar, kami awasi dengan fasilitas-fasilitas yang kita sebut kesatuan," tutur Budiman.
Lebih jauh, Budiman menjelaskan, sebelum reformasi, TNI dan Polri berada dalam satu payung yakni ABRI. Namun pasca-reformasi kedua institusi itu dipisahkan.
"Kemudian dalam perkembangannya TNI sebagai tentara nasional dan profesional. Kita juga sama dengan rakyat tentara perjuangan lebih dalam pengabdian," kata dia.
Dalam pertemuan dengan beberapa Atase Pertahanan Darat dan dan Atase Darat Kedutaan Besar Negara Sahabat, Budiman berharap hal itu bisa menjadi salah upaya mewujudkan prajurit dan satuan prajurit Angkatan Darat yang profesional.
"Dengan memiliki hubungan kerja sama yang baik dan saling menukar informasi menjadi landasan prinsip saling percaya, bagi kami," katanya.
Lebih lanjut, Budiman pun berharap dalam pertemuan ini dapat memperkokoh hubungan yang semakin intens antara TNI dan negara-negara sahabat. Dengan harapan ke depannya TNI dapat memberikan bimbingan dan petunjuk.
Sekedar diketahui, pertemuan tersebut dihadiri oleh Atase pertahanan dari beberapa negara. Antara lain Atase Jepang, Atase Itali, Atase Iran, Atase Australia, Atase Singapore, Atase Inggris, dan Atase Pakistan. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 27 Februari 2014
Kasad: Kalau TNI ribut dengan polisi, pasti Brimob
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar