Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, memimpin rapat laporan kesiapan rencana pelaksanaan latihan dan praktik (lattek) pelayaran ke Qing Dao, China. Peserta lattek akan pergi selama 62 hari.
Pelaksanaan lattek berlangsung di Gedung Dewakang, Mako AAL, Surabaya, Senin (24/2/2014).
Dalam rilis yang diterima detikcom, lattek yang diberi nama Kartika Jala Krida (KJK) 2014 ini akan diikuti oleh taruna tingkat II angkatan 61 berjumlah 89 orang. Lattek KJK 2014 rencananya akan menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin 592 untuk pelayaran tahap I (Surabaya – Tarakan – Qing Dao – Busan – Sasebo – Manila – Bitung). Sedangkan tahap II menggunakan KRI Dewaruci (Bitung – Sorong – Makassar – Benoa – Surabaya).
Pada rapat tersebut, Gubernur AAL menerima paparan tentang kesiapan lattek KJK 2014 ini dari Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Letkol Laut (P) Bambang Kuncoro. Dalam paparannya, Kamalat Departemen Pelaut ini menjelaskan kepada Gubernur AAL tentang rencana kegiatan latihan praktik "Qing Dao Sail 2014". Kegiatan tersebut mulai dari rencana rute tujuan negara yang akan disinggahi, rencana latihan selama lintas laut pelayaran, rencana kegiatan selama sandar dan rencana mengikuti Multilateral Maritime Exercise In The Traditional Security Field dan International Fleet Review 2014 di Qing Dao, China.
Kegiatan yang disebutkan terakhir merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh banyak negara dan akan membangun persepsi dunia bahwa TNI AL layak menjadi 'World Class Navy'. Disamping itu selain ke China, KJK 2014 akan singgah ke Busan (Korsel), Sasebo (Jepang) dan Manila (Filipina).
Rencananya pelayaran ini akan berlangsung selama kurang lebih 62 hari yaitu 38 hari tahap I (7 April – 14 Mei) dan 24 hari tahap II (15 Mei – 7 Juni). Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk karakter prajurit matra laut dan mental kejuangan taruna AAL sebagai calon perwira TNI AL yang bermoral, disiplin, profesional dan bertanggung jawab, mempraktikkan semua pelajaran yang telah didapatkan di kelas dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Juga tercapainya publikasi/promosi tentang Indonesia, TNI AL dan AAL di dunia, dan tercapainya pemahaman profesi dasar matra laut, serta wawasan taruna tentang pergaulan internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur AAL menyatakan bahwa kegiatan latihan ini merupakan sarana latihan dan praktik bagi taruna untuk merasakan langsung bagaimana kehidupan di kapal perang. Untuk itu Gubernur berpesan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
"Persiapkan segala sesuatunya dengan cermat, teliti dan baik," ucap Laksamana berbintang dua ini.
Gubernur AAL juga berpesan untuk selalu memperhatikan masalah keamanan baik personel maupun material dalam setiap kegiatan.
Dalam acara itu, hadir juga Wagub AAL Laksma TNI Dedy Yulianto, Seklem AAL Kolonel Mar RM. Trusono, S.Mn, Komandan Resimen Taruna Kolonel Mar Bambang Suswantono, SH, para direktur dan kepala departemen/program pendidikan, serta para perwira pendamping/pengasuh taruna. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 25 Februari 2014
Taruna AAL Akan Berlatih ke Negeri China
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar