Aparat Kepolisian di Sulawesi Tengah mensinyalir kelompok bersenjata yang menyergap anggota polisi saat melakukan patroli di pegunungan Poso Pesisir Utara pada Senin, 3 Maret 2014 siang, terkait dengan aksi-aksi teror lainnya di wilayah itu.
Wakapolda Sulteng, Komisaris Besar Polisi Albert Rodja, mengakui aksi penyergapan yang membuat dua anggota Brimob Bharada Samsu Alam dan Bripda Bahar tertembak itu terkait dengan aksi peledakan bom di kantor Radar Sulteng, Radar TV Palu dan aksi bom di Poros Desa Pantangolemba Poso Pesisir.
"Soal keterkaitan itu memang kami mensinyalirnya seperti itu. Namun kami masih menyelidikinya," kata Rudolf yang ditemui di RS Bhayangkara, Palu, Senin malam.
Menurut Rudolf, kedua anggota polisi itu disergap kelompok sipil bersenjata saat melakukan patroli rutin di wilayah pegunungan kilometer delapan dan sembilan Poso Pesisir.
Senin pagi, anggota kepolisian yang terdiri dari satu peleton Brimob Polres Poso dan Densus 88 melakukan penyisiran di pegunungan kilometer delapan dan sembilan Dusun Mauro Kawende Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Saat tiba di perkebunan warga di Desa Kilo, tiba-tiba polisi dihadang warga sipil bersenjata. Akibatnya dua anggota polisi dari Brimob Polres Poso kena tembak.
"Saat itu memang anggota kami sedang melakukan penyisiran. Karena kami mensinyalir para kelompok radikal itu bersembunyi di sekitar wilayah itu," ujarnya.
Hingga Senin malam, situasi di wilayah Poso Pesisir Utara masih kondusif. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap para sipil bersenjata di wilayah pegunungan di kilometer sembilan, Poso Pesisir Utara.
Polisi sendiri mengintensifkan penyisiran hingga malam tadi guna mempersempit ruang gerak para kelompok radikal bersenjata tersebut. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 04 Maret 2014
Penembak Polisi Terkait Peledakan Bom Poso dan Palu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar