Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan akan memberikan kesiapan penuh dalam rangka pengamanan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Terkait jumlah personel, Moeldoko menilai tidak perlu memaparkan atau membatasi jumlahnya. Pihaknya memastikan kekuatan TNi siap pada posisi siaga penuh untuk pengamanan pilpres.
"Saya tidak mau menjelaskan berapa besar tapi yang perlu ditanyakan apakah TNI siap atau tidak. TNI pasti siap. Seluruh prajurit akan berdiri di belakang saya untuk memastikan semua kondisi tetap berlangsung dengan baik," kata dia di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/5/2014).
Dia mengaku TNI cukup lama tidak bermain di area seperti ini. Sehingga, imbuh dia, kemampuan teknis, daya tangkal, dan kesabaran TNI perlu dilatih.
"Mereka di lapangan pasti akan menghadapi persoalan yang nonteknis, seperti diludahi, dicaci maki, dilempar dan sebagainya. Kalau prajurit saya tidak punya daya tahan, cenderung mereka berbuat seenaknya di luar kendali komandannya dan pada akhirnya akan melakukan pelanggaran yang tidak semestinya. Maka itu kami latih terus menerus dan kini cukup meningkat dari waktu ke waktu. Pada prinsipnya memberikan kesiapan penuh untuk memberikan dalam rangka pengamanan pilpres," paparnya.
Disampaikan pula oleh Moeldoko, sikap TNI di Pilpres 2014 mendatang adalah netral. Hal tersebut, kata dia, juga diperkuat sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan TNI/Polri dinyatakan tidak dapat menggunakan hak pilih pada Pilpres 2014.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan hingga saat ini TNI telah membuat peta atas berbagai kemungkinan yang terjadi pada titik rawan ricuh saat pemilu.
Kalau dulu ada 9 daerah rawan, sambung dia, sekarang TNI tidak mengenal hal tersebut. Menurut Moeldoko, TNI harus selalu mewaspadai kerawanan tersebut di manapun.
"Pasti dalam pengalaman dari peta data intelijen, kami akan membaca kemungkinannya. Skenario planning apa yang akan terjadi dalam kondisi itu kami akan buat strategi. Dan strategi itu akan menjawab persoalan yang muncul di lapangan," pungkasnya. (MetroNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 30 Mei 2014
Personel TNI Siaga Penuh Amankan Pilpres 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar