Untuk pertama
kalinya TNI AL mengirimkan kontingen satuan tugas multi korps sebagai
peserta aktif pada Latihan Bersama Multilateral Rim of the Pacific 2014
di Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl
Harbour, Amerika Serikat, pada 25 Juni-1 Agustus 2014 nanti.
Kontingen
berangkat dengan KRI Banda Aceh-593 yang dilepas Kepala Staf TNI AL,
Laksamana TNI Marsetio, dalam satu upacara militer di dermaga Komando
Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjungpriok, Jakarta, Jumat.
"Laksanakan
tugas ini sebaik mungkin, jaga nama baik bangsa, serap semua
pengetahuan dan ilmu yang kalian dapat di sana semaksimal mungkin," kata
Marsetio di luar naskah sambutan kepada Komandan KRI Banda Aceh/593
yang juga komandan satuan tugas itu, Letnan Kolonel Pelaut Arief
Budiman.
Ke-236 personel gabungan TNI AL akan saling bertukar
pengetahuan dan pengalaman dengan 23 mitra internasionalnya. Tercatat 23
negara itu antara lain adalah Jepang, Cile, Korea Selatan, Singapura,
Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Kolombia, Selandia Baru,
Meksiko, Belanda, Filipina, Thailand, China, Tonga, India, Perancis,
Australia, dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah.
Sejak lama
RIMPAC digelar sebagai latihan maritim terbesar yang dilaksanakan
Amerika Serikat di kawasan Pasifik. Walau "meminjam" arena latihan di
seputaran Kepulauan Hawaii yang menjadi markas Pangkalan Utama Armada
Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, namun penyelenggara adalah US
Pacific Command dengan Armada Ketiga Angkatan Laut Amerika Serikat.
Di
dalam KRI Banda Aceh/326, juga disertakan dua tank amfibi LVT-7 dari
Korps Marinir TNI AL, satu unit helikopter NBO-105 Pusat Penerbangan TNI
AL, dan satu unit kapal sergap laut (sea raider) Rhib-impact.
Unit-unit
kecil pasukan khusus TNI AL dari unsur Intai Amfibi Korps Marinir TNI
AL dan Komando Pasukan Katak TNI AL, juga serta karena latihan mereka
menjadi menu penting latihan internasional itu.
Menurut
Marsetio, "Ini juga menjadi arena bagi kami untuk saling belajar dan
mempelajari doktrin-doktrin baru operasi maritim militer, juga
menggalang interoperabilitas di antara angkatan laut dunia. Selama ini
kami mengirim pasukan Korps Marinir TNI AL ke sana, sekarang bisa
mengirim kapal perang." (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 30 Mei 2014
TNI AL kirim satuan tugas ke Pearl Harbour
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar