Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tegas meminta prajurit TNI membina hubungan baik, dan menghindari perselisihan dengan polisi. Menurutnya bertikai sesama aparat negara adalah tindakan primitif.
"Kita harus melakukan komunikasi harmonis dengan rekan-rekan di kepolisian," kata Moeldoko saat bertindak sebagai inspektur upacara pada upacara Gelar Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi TNI Tahun 2015 di Lapangan Apel Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (13/1/2015) pagi.
"Sekali lagi, antara TNI dan kepolisian. Tidak boleh lagi tindakan-tindakan memalukan. TNI dan Polri adalah satu struktur di bawah suatu komando kepresidenan. Tidak boleh antar dua lembaga terhormat ini melakukan hal-hal yang menodai organisasi. Itu tindakan primitif, saya tekankan itu berulangkali," lanjut Moeldoko tegas.
Moeldoko berbicara tegas dan lantang saat mengatakan hal itu. Upacara itu sendiri diikuti 1.052 personel TNI yang terdiri dari Mabes TNI (61), TNI AD (271), TNI AL (266), TNI AU (266), Polri (188).
Jenderal bintang 4 itu meminta prajurit TNI bekerjasama dengan baik dengan Polri. Tidak boleh lagi terjadi paradoks di instansi militer tersebut.
"Tidak boleh lagi terjadi paradoks, satu sisi banyak prajurit yang berprestasi, sisi lain sekelompok prajurit melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji yang saya kategorikan tindakan primitif. Ini tidak boleh terjadi," imbuh Moeldoko.
Dalam menjalankan Operasi Gaktib dan Yustisi 2015, Moeldoko juga meminta TNI bekerjasama dengan baik dengan Polri.
"Lakukan koordinasi dengan kepolisian sebaik-baiknya. Harmonis. Tidak ada yang tidak bisa asalakan ada komunikasi yang harmonis, yang baik. Tidak bisa PM bekerja sendirian, harus berkoordinasi dengan kepolisian agar mulus di lapangan. Saya berharap, supaya ini dijalankan sesuai dengan standar yang diperlukan," ucapnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 13 Januari 2015
Panglima TNI: Tidak Boleh Ada Tindakan Memalukan Antara TNI-Polri, Itu Primitif!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
10 Pesawat angkut Hercules type H 16 Pesawat tempur coin Super Tucano ( 4 sudah datang) 16 Pesawat latih Grob G120TP 6 Pesawat lati...
-
Berdiri di podium selama dua jam, mantan presiden RI ketiga, BJ Habibie terus memaparkan problematika di Indonesia. Mulai dari hal kecil hin...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar