Kementerian Luar Negeri menyatakan, sejauh ini total warga negara Indonesia (WNI) yang telah berhasil dievakuasi dari Yaman adalah 1.036 orang,
"Hari ini (Sabtu, 11/4) sebanyak 43 WNI evakuasi dari Yaman kembali ke tanah air. Dengan ketibaan tersebut, maka total WNI yang telah dievakuasi dari Yaman sejak Desember 2014 hingga hari ini berjumlah 1.036 orang," kata Kemleu dalam keterangan persnya, Minggu.
Menurut Kemlu, keamanan Yaman, khususnya di bagian barat sekitar kota Aden dan Sana'a masih memprihatinkan. Kontak senjata semakin meluas.
Keadaan itu mempersulit upaya evakuasi dan mengharuskan Tim Percepatan Evakuasi WNI terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi.
Pemerintah Indonesia telah mengirimkan Tim terpadu ke Yaman dan Salalah, Oman, untuk mengintensifikakan evakuasi WNI termasuk dengan mengerahkan satu pesawat TNI AU Boeing 737-400 dan satu kapal sewaan dari Djibouti.
Tim itu terdiri dari 48 personil meliputi 19 orang Kementerian Luar Negeri, 21 orang TNI AU, tujuh orang Polri, dan tiga orang dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Tim yang ditugaskan di Hudaydah, Tarim, Al-Mukalla, Aden (Yaman) serta Salalah (Oman) dan Djibouti terus mendata dan melakukan pendekatan kepada otoritas terkait serta memantau situasi untuk selanjutnya mengungsikan WNI keluar dari Yaman.
Tim Evakuasi di wilayah Yaman selatan terus menjajaki ketersediaan kapal dari Djibouti untuk menjemput WNI di Aden, mengingat banyak kapal yang takut berlabuh di kota ini karena kondisi keamanan tidak stabil.
Menurut keterangan yang dihimpun Kemlu, hingga kini masih ada beberapa WNI di penampungan pada berbagai wilayah Yaman dan menunggu evakuasi selanjutnya.
Rinciannya adalah 58 orang di Sana'a, 37 orang di Hudaydah, 423 orang di Tarim, 260 orang di Mukalla, dan 111 orang di Aden.
Pemerintah Indonesia terus meminta seluruh WNI di Yaman bersedia diungsikan selama masih memungkinkan dan sebelum situasi makin memburuk.
Pemerintah juga meminta keluarga WNI di Indonesia untuk membujuk keluarganya di Yaman bersedia dievakuasi dari negeri itu. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 12 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar